Senin, 21 September 2015

Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan



CABAI tidak hanya membuat mulut Anda terasa seperti terbakar.

Rempah-rempah dan bahan-bahan bioaktif yang dikandungnya, seperti capsaicin memiliki manfaat antiobesitas, antioksidan, antiinflamasi, antikanker, dan efek antihipertensi.

Semua 'anti-' itu dapat melindungi Anda dari penyakit kanker, jantung, dan pernapasan.

Jun Lv, profesor di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking, Tiongkok, mengatakan senyawa makanan pedas juga dapat mengubah microbiome usus makin sehat.

Sebuah studi di Tiongkok menyebutkan yang termasuk makanan pedas antara lain cabai dan minyak cabai atau lada.

Rempah-rempah lain yang terasa pedas, seperti paprika, jintan, dan lada hitam, juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Penelitian ini bukan yang pertama ditemukan.

Penelitian sebelumnya dari Universitas Purdue di Amerika Serikat menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membantu mengontrol nafsu makan Anda dan menjalankan metabolisme dengan b
aik. 

8 Makanan yang Membahayakan Kesehatan

\


COKELAT putih masuk daftar makanan yang berbahaya untuk kesehatan. Cokelat bagus untuk otak. Namun, cokelat putih tidak memiliki manfaat kesehatan yang sama seperti cokelat hitam. Cokelat putih tidak memiliki banyak kandungan yang bisa meningkatkan aliran darah ke otak, melindungi darah, dan bahkan sekadar meningkatkan mood dan fokus. Cokelat jenis itu hanya menyebabkan Anda obesitas.

Selain cokelat putih, terdapat pula stroberi nonorganik. Departemen Pertanian AS menemukan ada banyak pestisida berbahan kimia yang berbeda tumbuh pada stroberi. Itu alasan mengapa para petani stroberi memakai baju tambahan saat menyemprotkan pestisida, sebab mereka melindungi diri dari puluhan pestisida berbahaya tersebut. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang gemar memakan stroberi nonorganik, padahal stroberi organik jauh lebih sehat.

Enam makanan lain yang berbahaya ialah ikan todak, minuman bersoda dan makanan manis, junk food, makanan kaleng, pemanis buatan, dan kecambah. 

Minggu, 13 September 2015

Kematian akibat Pola Makan


SEBUAH penelitian terbaru yang menganalisis data di 108 negara menemukan pola makan yang buruk merupakan penyumbang terbesar masalah kematian dini di seluruh dunia. Para ahli itu mengatakan 21% dari kematian global dapat dikaitkan dengan diet tinggi mengonsumsi daging merah dan minuman manis, serta kurangnya asupan buah, sayuran, dan biji-bijian.
Pola makan yang tidak sehat itu berkontribusi terhadap kematian di seluruh dunia yang diakibatkan penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Studi bertajuk Global Burden Disease itu menyebut risiko kematian dini pada pria dan perempuan disebabkan tekanan darah tinggi, merokok, indeks massa tubuh (BMI) berlebihan, dan tingginya kadar gula dalam darah.
"Namun, efek akumulasi terbesar yang memengaruhi kesehatan berasal dari pola makan yang buruk," ungkap para peneliti dalam keterangan mereka, seperti dikutip dalam jurnal Lancet.