Minggu, 31 Juli 2011

Berpuasa Bisa Memperlambat Penuaan




Puasa, selain kewajiban bagi umat Islam, juga dari sisi ilmu kedokteran, berpuasa ternyata bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh.

Menurut dr Siti Setiati SpPD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indoenesia (FKUI), dengan berpuasa, jumlah kalori makanan yang kita konsumsi biasanya akan berkurang.

"Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti dapat memperlambat penuaan. Serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker," kata siti Setiati, Rabu (27/7/2011) lalu, di Jakarta.

Saat berpuasa, umumnya akan terjadi pengurangan jumlah kalori yang diasup hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. Hasil penelitian pada binatang menunjukkan, dengan mengurangi jumlah kalori ternyata dapat memperpanjang usia harapan hidup, menurunkan risiko kanker, mencegah berkembangnya penyakit seperti diabetes dan ginjal.

"Penelitian pada manusia juga sudah ada. Dan hasilnya, komposisi lemak tubuh berkurang, tekanan darah membaik, kolesterol turun, risiko diabetes berkurang, dan dapat memperlambat proses penuaan," katanya.

Siti mengatakan, berbagai penelitian dan literatur memang telah membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan. Tetapi, seseorang tentu tidak akan langsung merasakan khasiatnya jika hanya puasa sebulan saja. "Ini tentu bukan puasa yang hanya dilakukan satu bulan saja. Tetapi harus terus menerus dilakukan dalam bulan-bulan berikutnya," jelasnya.

Manfaat restriksi (pembatasan) kalori, lanjut Siti, juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Pembatasan kalori, dipercaya dapat memompa jantung menjadi lebih kuat dan membuat seseorang tidak mudah lelah setelah melakukan aktivitas atau olahraga.

Jadwal Tanding Timnas Indonesia Grup E Pra-Piala Dunia 2014


Dari hasil drawing, Timnas Indonesia tergabung dalam grup E kualifikasi grup Pra-Piala Dunia 2014 Brasil. Firman Utina Cs akan melakoni laga pertama menghadapi Iran, tim unggulan Grup E.

Laga yang digelar 2 September mendatang di Teheran melaewan Iran. Kemudian pasukan Garuda akan menjamu Bahrain di Stadion Glora Bung Karno, 6 September. Berikut jadwal pertandingan Timnas Indonesia di ajang Pra-Piala Dunia 2014:

2 September 2011
Iran vs Indonesia
Bahrain vs Qatar

6 September 2011
Qatar vs Iran
Indonesia vs Bahrain

11 Oktober 2011
Iran vs Bahrain
Indonesia vs Qatar

11 November 2011
Qatar vs Indonesia
Bahrain vs Iran

15 November 2011
Qatar vs Bahrain
Indonesia vs Iran

29 Februari 2012
Iran vs Qatar
Bahrain vs Indonesia

Jumat, 29 Juli 2011

Cari Pelatih, Tawari Pemain


Kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan memang masih belum jelas. Meski begitu, manajemen Arema sudah berancang-ancang menyusun kerangka tim musim depan. Salah satunya, secepatnya memutuskan nasib pemain dan mencari pelatih.

Pelaksana harian PT Arema Indonesia Abriadi Muhara menyatakan langkah ini harus segera dipikirkan manajemen. "Jika bicara tim, paling penting sekarang menentukan pelatih yang akan menyusun skuad musim depan," ucap dia kemarin.

Bukan hanya itu. Manajemen akan secepatnya memutuskan nasib penggawa Singo Edan, julukan Arema. Caranya, manajemen akan menawarkan pemain yang musim lalu sudah membela Arema tentang keinginan mereka musim depan. "Pasti ada yang akan keluar atau bertahan. Idealnya nanti pelatih yang akan menentukan. Dalam waktu dekat, kami akan menyiapkan susunan pelatih dan pemain," ujar Abriadi.

Pria yang juga menjadi asisten manajer Arema tersebut menyatakan Arema kini sudah memiliki database pelatih yang disiapkan membesut klub juara ISL 2009-2010 itu. "Ada beberapa pelatih yang harus kami lihat dulu. Kami membaginya antara pelatih lokal dan pelatih asing dengan mencantumkan rencana anggaran biaya," ucap dia.

"Nanti yang menjadi kesepakatan apakah asing atau lokal, masih kami godok. Kami akan menawarkan juga ke stakeholder dan Aremania soal siapa yang berhak. Kami lihat respons yang masuk. Itu akan menjadi salah satu atu usulan yang akan kami akomodasi," sambung Abriadi.

Terkait keinginan mantan pelatih Arema Robert Rene Albert yang ingin kembali membesut Arema, Abriadi mengatakan manajemen akan tetap mangakomodasi keinginan tersebut. "Ya, dia (Robert) salah satu masukan. Kami belum punya standardisasi kriteria pelatih yang akan menangani Arema. Namun, bisa jadi salah satu kriterianya adalah yang sudah pernah melatih di Arema dan paham keadaan Arema," tandasnya.

Sementara, rencananya sore ini penggawa Arema akan melakukan pertandingan persahabatan melawan PS Putra Semeru di Stadion Tambakrejo, Turen. Acara yang digagas bek kiri Arema yang juga anggota Timnas Indonesia Beny Wahyudi itu dihelat untuk menyambut datangnya Ramadan dan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.

Minggu, 24 Juli 2011

Suarez Pemain Terbaik Copa America 2011


Luis Suarez pantas berbangga di balik kesuksesan Uruguay mencetak sejarah baru di pentas Copa America 2011. Tak hanya membantu timnya jadi juara dan merengkuh trofi juara ke-15, Suarez juga terpilih sebagai pemain terbaik.

Suarez menjadi salah satu aktor utama di balik kesuksesan La Celeste mentasbihkan diri sebagai tim dengan koleksi gelar juara terbanyak pada turnamen tertua di dunia tersebut. Perannya dalam mendulang gol maupun memberikan assist menjadi senjata ampuh Suarez dalam membantu timnya berjaya.

Sebenarnya, Suarez memulai petualangannya di Copa America 2011 dengan biasa-biasa saja. Dari tiga laga yang dimainkan timnya di babak penyisihan grup, striker Liverpool ini hanya mencetak satu gol, yakni saat Uruguay bermain imbang 1-1 melawan Peru.

Lolos ke perempatfinal dengan hanya memetik satu kemenangan dari tiga laga, Uruguay dihadapkan pada lawan sulit, yakni tuan rumah sekaligus favorit juara Argentina. Di laga kali ini, Suarez memang tidak mencetak gol, namun Suarez tetap memegang peranan penting di balik kesuksesan Uruguay menahan imbang Albiceleste 1-1 dan memaksa pertandingan diakhiri dengan adu penalti.

Di babak tos-tosan, Suarez dan rekan-rekan mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sementara di lain kubu, Carlos Tevez gagal menaklukkan kiper Fernando Muslera. Hasilnya, membanggakan. Uruguay berhasil mengeliminasi Lionel Messi cs dan melenggang ke semifinal.

Menapak ke fase krusial, Suarez baru menunjukkan magisnya. Dua gol diborongnya kala membawa La Celeste menang 2-0 atas Peru dan sekaligus membawa Uruguay ke final melawan Paraguay. Di partai puncak, kontribusi Suarez kian terasa nyata setelah mencetak gol pembuka dan memberikan assist yang berujung gol Diego Forlan di akhir pertandingan yang membawa Uruguay tampil sebagai juara dengan kemenangan telak 3-0.

Berdasarkan kontribusi besarnya sepanjang turnamen, Suarez pun akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik. Bomber andalan Liverpool ini menerima dukungan sebesar 31,7 persen dari pengguna internet di seluruh dan jurnalis sepakbola di zona CONMEBOL.

“Kami harus mengucapkan terima kasih banyak kepada setiap orang yang mendukung kami,” kata Suarez usai pertandingan seperti dikutip situs resmi Copa America, Senin (25/7/2011).

Dengan pencapaiannya ini, Suarez tercatat sebagai pemain Uruguay ketiga yang berhasil menyandang gelar individu prestisius ini. Striker 24 tahun ini mengikuti jejak pendahulunya, Enzo Francsecoli yang melakukannya pada 1995 dan Ruben Sosa yang menggenggam gelar pemain terbaik pada 1989.

Berikut daftar peraih gelar pemain terbaik Copa America:

Robinho (Brazil) – 2007

Adriano (Brazil) – 2004

Amado Guevara (Honduras) – 2001

Rivaldo (Brazil) – 1999

Ronaldo (Brazil) – 1997

Enzo Francéscoli (Uruguay) – 1995

Sergio Goycochea (Argentina) – 1993

Leonardo Rodríguez (Argentina) – 1991

Ruben Sosa (Uruguay) – 1989

Carlos Valderrama (Colômbia) – 1987

Uruguay Penguasa Copa America


Sejarah baru tercipta di ajang Copa America 2011. Uruguay berhasil mentasbihkan diri sebagai negara dengan koleksi gelar terbanyak usai menundukkan Paraguay di babak final, Senin (25/7/2011) dini hari WIB.

Luis Suarez dan Diego Forlan menjadi aktor di balik kesuksesan La Celeste menggenggam trofi Copa ke-15. Gol Suarez dan dwigol Forlan mengantar Uruguay menang 3-0, sekaligus melewati torehan gelar Argentina (14). Kini Uruguay pantas disebut penguasa Benua Amerika Latin setelah berhasil menyabet trofi juara terbanyak di ajang tertua di dunia ini.

Bermain di Estadio Monumental, Buenos Aires, Uruguay langsung mengambil inisiatif serangan sejak peluit pertama dibunyikan wasit. Mengandalkan duet maut Diego Forlan dan Luis Suarez di lini depan, La Celeste sukses menuai dua peluang emas di lima menit pertama.

Peluang pertama Uruguay didapat Suarez ketika laga baru menginjak menit ketiga. Memanfaatkan sebuah kemelut di sisi gawang, striker Liverpool ini berhasil mengamankan bola dan melepaskan tembakan dari sudut sempit. Sempat mengenai tubuh Villar yang coba menutup ruang, bola liar justru mengarah ke sisi gawang.

Satu menit kemudian, lewat skema tendangan penjuru tim semifinalis Piala Dunia 2010 kembali menebar ancaman. Kapten tim Diego Lugano berhasil menyambut umpan pojok dengan sebuah tandukan keras yang masih mampu digagalkan Villar. Sayang, bola muntah hasil blok Villar yang membuat kemelut di depan gawang, urung berbuah gol.

Setelah dua kali menebar ancaman, Uruguay akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-13. Memanfaatkan umpan terobosan lambung, Suarez berhasil melepaskan diri dari jebakan offside dan mengecoh salah satu bek Paraguay untuk kemudian melepaskan tembakan kaki kiri yang sedikit membentur bek Praguay Dario Veron sebelum meluncur ke tiang jauh tanpa mampu dijangkau Villar. 1-0 Uruguay unggul.

Kebobolan lebih dulu, Paraguay yang selama perhelatan Copa America terkenal dengan pertahanannya yang solid, kini mulai mengubah orientasi bermain. Tim yang di pertandingan kali ini tidak dampingi sang pelatih Gerardo Martino (sanksi) mulai berani melakukan tekanan.

Namun, alih-alih membuat pertandingan kian menarik, jalannya laga justru berlangsung keras bahkan menjurus kasar. Pemain kedua tim kerap terlibat kontak fisik atau tekel-tekel berbahaya yang memaksa wasit asal Brasil Salvio Fagundes mengeluarkan empat kartu kuning. Tiga untuk pemain Uruguay dan satu untuk Paraguay.

Memasuki setengah jam laga, Uruguay kembali mendapatkan peluang. Kali ini melalui Forlan yang menyambut umpan terobosan Suarez di sisi lapangan. Sayangnya, upaya striker Atletico Madrid ini masih mampu digagalkan Villar. Lima menit kemudian, kembali Forlan menebar ancaman. Namun, tendangan first-timenya dari dalam kotak penalti masih lemah sehingga mudah diantisipasi Villar.

Tak ingin membuang kesempatan yang didapatnya, Forlan akhirnya berhasil menaklukkan Villar di percobaan ketiganya. Memanfaatkan kesalahan pemain Paraguay yang gagal mempertahankan bola, Diego Perez yang berhasil mencuri bola langsung menyodorkannya kepada Forlan yang langsung menyambutnya dengan tendangan kaki kiri keras di dalam kotak penalti dan membuat Villar hanya bisa terdiam melihat bola meluncur deras ke gawangnya. Skor 2-0 untuk keunggulan Uruguay bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Paraguay yang bertekad meraih gelar juara perdana sejak 32 tahun lalu, balik mengambil inisiatif serangan. Peluang pun langsung mereka dapat di menit ke-54. Nelson Haedo Valdez melepaskan tembakan first time dari dalam kotak penalti, namun sayang hanya membentur mistar.

Jalannya pertandingan di babak kedua berlangsung cukup keras di mana pemain kedua tim kerap terlibat jual beli tekel. Namun, untungnya wasit tidak royal dalam memberikan kartu dan hanya memperingkatkan kedua tim untuk menjunjung tinggi sikap sportif.

Memasuki menit ke-69, Paraguay meminta hadiah penalti menyusul terjatuhnya Pablo Zeballos di kotak terlarang, karena ada sedikit dorongan dari bek Uruguay, Sebastian Coates. Namun, wasit berkata lain dan justru memberikan hadiah tendangan bebas kepada Uruguay karena menilai Zeballos melakukan handball.

Uruguay yang mulai berkonsentrasi menjaga pertahanan, pun bukan tanpa peluang di babak kedua. Edinson Cavani yang masuk di menit ke-63, sempat berkontribusi dengan menyodorkan bola kepada Sebastian Eguren di kotak penalti. Namun, tendangan Eguren yang sempat membentur pemain belakang Paraguay masih mampu digagalkan Villar yang refleks meninju bola yang datang tiba-tiba.

Uruguay akhirnya mempertegas superioritasnya atas Paraguay dengan gol ketiga yang disarangkan Forlan di menit akhir pertandingan. Memanfaatkan umpan Suarez, Forlan yang lepas dari perangkap offside sukses menaklukkan Villar dengan sebuah sentuhan manis. Skor 3-0 menjadi penutup dari perjalanan Uruguay mencetak sejarah baru di Amerika Latin.

Susunan Pemain:
Uruguay: Fernando Muslera, Martin Caceres, Sebastian Coates, Diego Lugano, Maximiliano Pereira, Alvaro Pereira, Alvaro Gonzalez, Egidio Arevalo, Diego Perez, Luis Suarez, Diego Forlan

Paraguay: Justo Villar, Elvis Marecos, Dario Veron, Paulo Cesar Da Silva, Ivan Piris, Enrique Vera, Victor Caceres, Cristian Riveros, Nestor Ortigoza, Pablo Zeballos, Nelson Haedo Valdez

Sabtu, 16 Juli 2011

Adu Penalti, Uruguay Singkirkan Argentina


Uruguay menyingkirkan tuan rumah Argentina sekaligus melaju ke semifinal Copa America 2011 setelah meraih kemenangan melalui adu penalti di Estadio Brigadier General Estanislao Lopez, Santa Fe, Minggu (17/7) pagi WIB.

Uruguay mengejutkan Argentina ketika Diego Perez mencetak gol saat pertandingan baru berjalan enam menit. Perez mencetak gol tiga menit setelah mendapat kartu kuning pada menit ketiga.


Argentina berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-17 melalui Gonzalo Higuain. Diawali pergerakan Messi dari sisi kanan, umpan lambung terukur pemain terbaik dunia dua tahun terakhir itu diselesaikan dengan heading sempurna oleh Higuain untuk membobol gawang Fernando Muslera.


Higuain sempat mencetak gol keduanya ke gawang Uruguay juga melalui heading, namun gol tersebut dianulir wasit karena striker Real Madrid itu sebelumnya telah berada dalam posisi offside.


Gol Uruguay pada menit ke-35 melalui tendangan Martin Caceres dianulir wasit karena terlebih dulu berada dalam posisi offside. Empat menit kemudian Uruguay harus bermain dengan 10 pemain setelah Diego Perez, sang pencetak gol, menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Fernando Gago.


Meski kalah jumlah pemain, Uruguay masih mampu menciptakan peluang dan membahayakan gawang Argentina memasuki injury time babak pertama ketika heading kapten Diego Lugano membentur mistar atas gawang Sergio Romero. Skor imbang pun 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.


Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit turun. Namun Argentina yang unggul jumlah pemain tetap menguasai jalannya pertandingan sementara Uruguay lebih banyak mengulur waktu dan mengandalkan serangan balik.

Peluang emas Argentina berikutnya didapat oleh Higuain ketika tendangan keras kaki kiri dari dalam kotak penalti memanfaatkan umpan Messi masih dapat dimentahkan oleh Muslera.


Dua menit setelah peluang Higuain, Uruguay hampir mencuri gol ketika umpan terobosan Luis Suarez berhasil dijangkau Diego Forlan, namun tendangan striker Atletico Madrid itu dapat digagalkan oleh Sergio Romero.


Argentina bermain dengan sepuluh orang mulai menit 86 ketika kapten Javier Mascherano mendapat kartu merah setelah mengoleksi kartu kuning karena melakukan pelanggaran pada Luis Suarez. Kedua tim pun sama-sama bermain dengan sepuluh orang.


Higuain hampir memecah kebuntuan Argentina pada menit 113, namun tendangan kaki kirinya yang mengarah tiang dekat hanya membentur tiang gawang Uruguay. Skor imbang 1-1 tetap bertahan hingga dua kali perpanjangan waktu yang membuat pertandingan harus diakhiri melalui adu penalti.


Babak adu penalti:

Argentina: Messi (gol), Burdisso (gol), Tevez (gagal), Muslera (gol), Higuain (gol)

Uruguay: Forlan (gol), Suarez (gol), Scotti (gol), Gargano (gol), Caceres (gol)


Uruguay akhirnya lolos ke semifinal setelah menang 5-4 pada babak adu penalti. Seluruh penendang Los Celeste berhasil menaklukkan kiper Argentina, Sergio Romero, sementara tendangan Carlos Tevez mampu diblok kiper Uruguay, Fernando Muslera.


Ini merupakan semifinal kelima berturut-turut untuk Uruguay di Copa America. Diego Forlan dkk sudah ditunggu Peru yang menyingkirkan Kolombia 2-0 beberapa jam sebelumnya. Laga Uruguay vs Peru juga menjadi ulangan laga perdana Grup C, saat itu kedua tim bermain imbang 1-1.