Jumat, 24 Desember 2010

Selasa, 07 Desember 2010

Rahasia Payudara Wanita


Semua lelaki tentu menyenangi bentuk payudara lawan jenisnya. Payudara merupakan salah satu daya tarik terbesar seorang perempuan bagi kalangan lelaki.

Bagi perempuan, payudara tentu sangat berharga bagi kecantikan fisik dan kebutuhannya. Namun, bentuk payudara seorang perempuan ternyata dapat berbicara banyak tentang kepribadiannya.

Setidaknya itulah yang dikemukan oleh seorang pakar sex asal Italia yang mengatakan bahwa ia dapat menebak kepribadian seorang perempuan dari bentuk dan ukuran payudaranya.

Menurut Harian Jerman, Bild, pakar ilmu sex, Piero Lorenzoni mengatakan payudara seorang perempuan mencerminkan karakter dari perempuan tersebut, seperti halnya karakter yang dicerminkan oleh zodiak.

Ia telah mengkategorikan beberapa tipe payudara menurut bentuk buah dan mengatakan bahwa lelaki dapat mencocokkan sifat-sifat perempuan idaman mereka dengan apa yang diungkapkan oleh ukuran payudara mereka.

Urutan pertama yang ada dalam daftar pakar sex tersebut adalah payudara dengan bentuk buah melon.

Menurut Lorenzoni, seorang perempuan dengan payudara yang besar dan bulat seperti buah melon biasanya terlihat keibuan namun ternyata sifatnya jauh dari hal itu. Ia gemar makan, suka dimanja dan dikagumi namun tidak terlalu suka hal-hal berbau sex, demikian katanya.

Selanjutnya, bagi lelaki yang suka dengan perempuan yang lebih aktif, sebaiknya mereka memilih perempuan dengan tipe payudara berbentuk lemon – bebas dan selalu menjadi pusat perhatian. Perempuan seperti ini sangat menikmati hidup dan dapat menertawakan diri sendiri. Mereka menginginkan hidup seimbang tanpa gejolak yang berarti.

Payudara berbentuk oval seperti buah nanas menurut Lorenzoni mempunyai sifat cerdas, walaupun ia seorang perempuan yang bergelut di karir alias wanita karir, namun ia tetap memiliki sifat romantis. Selain itu mereka biasanya setia. Siapapun yang mendapatkan hati mereka biasanya tidak akan cepat melupakan perempuan tipe seperti ini.

.

.

Payudara dengan bentuk buah anggur mencerminkan perempuan tersebut kurang mahir dalam hal-hal seksual. Perempuan seperti ini mungkin terlihat erotis, namun kenyataannya mereka adalah tipe perempuan yang pemalu dan sederhana di ranjang. Mereka suka memanjakan pasangan tapi lebih senang melimpahi pasangan mereka dengan kasih sayang dari pada sex.

Perempuan dengan tipe buah jeruk, biasanya kurang gemar menghangatkan suasana di atas ranjang. Walaupun ia cukup percaya diri dan mengetahui tujuan hidupnya, namun ia hanya sedikit tertarik pada sex. Ia lebih menyukai percakapan yang bermutu.

Perempuan dengan bentuk payudara kecil yang menyerupai buah cherry biasanya lucu dan menyenangkan. Mereka pandai menghibur dan mengambil orang lain serta cerdas. Mereka juga dapat menjadi pasangan yang hebat dalam hidup sehari-hari. Selain itu mereka juga mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap sex.

Sedangkan seorang perempuan yang mempunyai bentuk payudara menyerupai buah pir menyenangi berbagai bentuk cinta dengan macam-macam variasi di dalamnya. Kadang-kadang ia bisa bersikap sangat religius namun di kesempatan lain juga sangat pandai menutupi perselingkuhannya.

Indonesia vs Thailand !!! [ 2 - 1 ] Viva Indonesia - Maju Terus !!!!


Mengawali pertandingan dari bangku cadangan, Bambang Pamungkas tampil sebagai pahlawan Indonesia saat bersua Thailand. Dua gol Bepe dari titik penalti membawa Indonesia menang 2-1.

Bermain di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12/2010), Indonesia tertinggal lewat gol Suree Sukha di menit 69.

Bambang yang baru dimainkan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim tampil sebagai pahlawan dengan dua penaltinya yang meluncur mulus ke gawang Thailand di menit 80 dan 88.

Kemenangan ini membuat Indonesia mencatat hasil sempurna selalu menang dari tiga pertandingan dan mengoleksi angka sembilan. Sedangkan Thailand tersisih karena dengan nilai dua, mereka kalah bersaing dengan Malaysia.

Di pertandingan lain yang berlangsung bersamaan di Palembang, Malaysia tampil meyakinkan dengan melipat Laos dengan skor 5-1. Dengan nilai empat, Malaysia melenggang sebagai runner-up.

Jalannya pertandingan
Indonesia sempat menguasai pertandingan di 10 menit pertama. Di menit kelima, tendangan sudut Tony Sucipto disambut Muhammad Roby dengan tandukannya, tapi arahnya melebar.

Setelahnya, Thailand lebih menguasai permainan. Menit 14, sodoran Kirait Keawsombut yang ditujukan kepada Datsakorn Thonglao dipotong kiper Markus Horison di dekat gawang Indonesia.

Setelah rehat, Thailand kian mendominasi di babak kedua. Di menit 50, Thailand nyaris mencetak gol saat sebuah tendangan keras sudah melewati hadangan Markus, tetapi diusir Maman Abdurachman di mulut gawang.

Tiga menit berselang, Indonesia ganti mengancam. Kali ini, dari umpan lambung Eka Ramdani, Cristian Gonzales menyontek bola ke gawang Thailand, tetapi arahnya tipis di kiri tiang Sinthaweechai Hathairattanakool.

Thailand kembali membuat peluang di menit 55. Kali ini, tendangan salto nan spektakuler dari Keawsombut gagal menjadi gol karena Markus dengan cekatan menepis bola.

Keawsombut secara konsisten menjadi momok pertahanan Indonesia. Di menit 64, Keawsombut kembali melakukan tendangan salto, tetapi karena tendangannya kali ini lemah, Markus mudah saja menjinakannya.

Thailand akhirnya berhasil unggul saat laga memasuki menit 69. Mendapat umpan kepala Keawsombut, sepakan deras Suree Sukha menjebol gawang Markus. Indonesia 0, Thailand 1.

Masuknya Arif Suyono menggantikan Okto Maniani setelah gol itu membuat permainan Indonesia lebih hidup. Perlahan, tim Garuda menekan pertahanan tim tamu.

Penalti! Di menit 79, Gonzales dijatuhkan oleh Panupong Wongsa dan wasit tak ayal menunjuk titik penalti. Sebelum dijatuhkan, sontekan Gonzales menyambut umpan Eka membentur tiang Thailand.

Bambang Pamungkas yang baru masuk ke lapangan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim sukses mengecoh Hathairattanakool dan membawa Indonesia menyamakan skor jadi 1-1.

Di menit 86, Indonesia kembali mendapat penalti saat tendangan Arif Suyono mengenai tangan Wongsa. Selain penalti, wasit juga mengusir Wongsa karena telah menerima dua kartu kuning.

Bambang yang kembali dipercaya jadi algojo mengarahkan bola ke sudut yang sama dengan penalti pertamanya dan gol! Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Thailand!

Di menit-menit akhir, Thailand mencoba menyelamatkan peluangnya dengan bermain agresif. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua kubu.



Susunan pemain
Indonesia: Markus Horison; Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, M Roby, M Nasuha; M Ridwan, Eka Ramdani, Tony Sucipto, Okto Maniani; Irfan Bachdim, Cristian Gonzales

Thailand: Sinthaweechai Hathairattanakool; Suree Sukha, Natthaphong Samana, Suttinan Phuk-hom, Nattaporn Phanrit, Datsakorn Thonglao, Teerasil Dangda, Rangsan Viwatchaichok, Panupong Wongsa, Kirati Keawsombut, Naruphol Ar-Romsawa

Jumat, 03 Desember 2010

Roselle Nganjuk


Cara penggunaan Tumbuhan Sarang Semut

Cara penggunan Sarang Semut adalah sebagai berikut :
1. Sarang semut yang sudah disediakan berupa bubuk. Tuangkan satu sendok makan penuh (sekitar 10 g) bubuk tersebut ke dalam panci yang terbuat dari stainless steel (jangan menggunakan panci aluminium, bisa bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas), masak bubuk tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas), Dinginkan hasil rebusan tersebut, Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap diminum. Secara umum, anak-anak usia di bawah 10 tahun diberi minum setengah takaran dewasa dengan dosis penggunaannya adalah: a). untuk penyembuhan: minumlah air hasil rebusan tersebut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh dan setiap takaran obat hanya untuk satu kali pemakaian; b). untuk pencegahan: dapat diminum secara teratur 1-2 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar.
2. Potong kecil-kecil “umbi” Sarang Semut yang sudah cukup tua. Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa yang agak pahit. Ekstrak Sarang Semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan. Selain dalam bentuk potongan, Sarang Semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering. Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai tinggal satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja
3. Untuk sediaan dalam bentuk kapsul (@500 mg), dosis pengobatan untuk setiap penyakit pada umumnya 1-2 kapsul sekali minum, 3x sehari, untuk meningkatkan ASI 2 x 1 kapsul sehari dan untuk stamina, 2 x 1 kapsul sehari.
4. Rebus Sarang Semut yang masih segar sebanyak kurang lebih 200gram dengan 3 liter air sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin selama sebulan, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kira-kira 3 kali sampai airnya menjadi putih/tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
5. Rebus 3-4 potong Sarang Semut dengan 3 gelas air selama 15 menit, kemudian saring dan minum 2 x kali sehari (pagi dan malam) selama paling tidak sebulan dan bisa direbus ulang sampai airnya bening kemudian diganti dengan yang baru lagi.
6. Rebus 1 sendok makan bubuk sarang semut dalam 2 gelas hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
7. Rebus 50 Gram Sarang Semut segar dalam 2 liter air sampai mendidih, lalu saring, Diminum rutin 1 bulan 1 kali sehari.
8. Cuci bersih kemudian rebus Sarang Semut sebanyak kurang lebih 100 gram dengan 1,5 liter air selama 10-15 menit. kemudian disaring lalu diminum secara rutin, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kurang lebih 6 kali sampai airnya menjadi putih & tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1).
Februari 26, 2010 Ditulis oleh rosellenganjuk | Tanaman Obat | Tinggalkan sebuah Komentar
Tumbuhan Sarang Semut

Tumbuhan Sarang Semut (myrmecodia jack) banyak tumbuh di Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York sampai ke Kepulauan Solomon. Di Papua populasi Sarang Semut sangat banyak karena daerahnya sebagian besar dataran tinggi, tempat yang sangat cocok tumbuhan Sarang Semut, yaitu di atas 600 m dpl. Satu tumbuhan Sarang Semut selalu dihuni oleh satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan Sarang Semut, tapi yang dipakai untuk pengobatan adalah spesies myrmecodia pendens dan Myrmecodia tuberosa. Jenis ini banyak tumbuh di daerah Wamena, Papua.
Sarang Semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar, yang sejak dari biji berkecambah, batang bagian bawahnya menggelembung dengan sendirinya. Dalam beberapa bulan, di dalam batang terbentuk rongga-rongga yang cukup kompleks mirip sarang semut. Rongga-rongga itu pada akhirnya menarik perhatian semut-semut jenis tertentu ( 3 jenis semut Irydomyrmex ) untuk datang dan membentuk koloni di dalamnya.
Di sinilah timbul simbiosis mutualisme, dimana tumbuhan menyediakan tempat tinggal serta nutrisi bagi koloni semut tersebut dan sebagai imbalannya semut-semut tersebut memberikan perlindungan terhadap hewan pemakan tumbuhan (herbivora) seperti ulat dan juga menyediakan pupuk organik bagi tanaman dalam bentuk debris(limbah) semut.
Penyakit yang dapat disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti :
1. Kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas seperti kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
2. Gangguan jantung terutama jantung koroner.
3. Stroke ringan maupun berat.
4. Ambeien ( wasir )
5. Benjolan-benjolan pada payudara.
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate.
7. Haid dan keputihan.
8. Memperlancar peredaran darah.
9. Migren ( sakit kepala sebelah ).
10. Penyakit paru-paru ( TBC ).
11. Rematik ( encok ).
12. Gangguan alergi hidung, mimisen, bersin-bersin.
13. Sakit maag.
14. Asam urat.
15. Sakit tulang/keropos tulang
16. Pegal-pegal
17. Nyeri otot
18. Tukak lambung
19. Gula darah ( diabetes )
20. HIV/AIDS
21. Herpes
22. Diare
23. Asma
24. Katarak
Kecuali itu masih banyak manfaat lain dari Sarang Semut, antara lain :
1. Melancarkan dan meningkatkan ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
2. Meningkatkan gairah seksual.
3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Kandungan Tumbuhan Sarang Semut
Menurut hasil penelitian para ahli, tumbuhan ajaib ini memiliki kandungan senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Zat-zat tersebut dibutuhkan tanaman ini untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan dirinya terhadap serangan dari luar.
Flavonoid adalah jenis senyawa bahan alam yang merupakan bagian dari senyawa fenolik, yang banyak membentuk pigmen tumbuhan. Bagi tubuh manusia, flavonoid adalah zat yang dibutuhkan untuk diet kesehatan. Tubuh membutuhkan flavonoid sebagai antioksidan yang sangat berguna mencegah kanker. Dengan adanya flavonoid di dalam tubuh, banyak struktur sel terlindungi. Bila dipadukan dengan vitamin C, flavonoid bermanfaat untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah keropos tulang, berfungsi sebagai antibiotik dan antiinflamasi.
Flavonoid juga terbukti dapat mengganggu efektivitas mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan sebagai antivirus, seperti virus HIV (penyebab penyakit AIDS) dan herpes. Flavonoid juga dapat mencegah dan mengobati asma, katarak, diabetes, encok (rematik), migren, wasir, dan radang jaringan ikat penyangga akar gigi, serta sebagai pencegah dan mengobati kanker.
Karena itu, tumbuhan Sarang Semut memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai jenis kanker atau tumor, tuberkulosis, serta encok (rematik) karena tumbuhan ini mengandung flavonoid. Selain itu, tumbuhan Sarang Semut mengandung zat lain, yaitu tanin.
Tanin biasa dipakai untuk menyamak kulit. Tanin juga bisa berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir dan mimisan. Karena mengandung tanin, tumbuhan Sarang Semut terbukti dapat mengobati wasir dan mimisan.
Selain itu, tumbuhan epifit ini juga mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lain seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium. Manfaat kalsium bagi tubuh sangat besar, karena kalsium dapat membantu kinerja jantung, denyut saraf, dan membantu proses pembekuan darah. Zat besi bermanfaat untuk membentuk hemoglobin, mengirim oksigen ke semua bagian tubuh dan memicu produksi enzim. Fosfor berguna untuk menyerap kalsium dan memproduksi tenaga.
Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls saraf. Kalium adalah zat dibutuhkan untuk membantu ritme kerja jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam basa. Keberadaan seng berguna untuk sintesis protein, fungsi seksual, penyimpan insulin, metabolisme karbohidrat dan menyembuhkan luka. Lalu magnesium bermanfaat untuk membuat tulang, hati, dan otot, berfungsi baik.
Februari 26, 2010 Ditulis oleh rosellenganjuk | Tanaman Obat | Tinggalkan sebuah Komentar
Bertanam Okra

Okra masih belum banyak yang mengenalnya, juga belum banyak yang menanam, maka dari itu harganya masih cukup mahal. Di pasar masih jarang di jumpai, tapi kalau masuk swalayan pasti kita lihat dengan berbagai ukuran. Bentuknya mirip dengan Oyong atau Gambas, tapi Okra agak berlendir dan enak dimakan sebagai sayuran segar. Di Jepang namanya Okura dan biasa dijadikan makanan pelengkap, makanya hanya butuh beberapa Okra saja untuk dipotong-potong dan dicocol dengan kecap dan dimakan bersama nasi hangat. Di Indonesia biasanya Okra dimakan sebagai lalapan, sayur kari, sup, asem-asem, oseng-oseng, gado-gado, campuran mie goreng, campuran Cap Jay.maupun pie isi Okra.
Okra tumbuh baik di dataran tinggi, 600 meter dpl keatas, namun di dataran rendah juga dapat tmbuh dan berbuah, hanya saja umurnya lebih pendek dan produksinya lebih rendah.
Menanam Okra tidak sulit, tanah diolah, diberi pupuk kandang 40 kg per 100 M persegi dan ditambahkan kapur dolomite 20 kg per 100 M persegi agar PH yang diinginkan dapat sesuai. Pupuk kandang bisa diganti dengan NPK sebanyak 25-30 kg.
Okra ditanam melalui biji, langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 biji setiap lubang dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Setelah tumbuh diperjarang hingga tinggal 2-3 batang per lubang, tentunya ditinggalkan yang baik-baik saja.
Pada musim kemarau disiram sesuai kebutuhan tanaman, bisa tiap hari atau seminggu dua kali tergantung kondisi tanah dan tanaman. Pemupukan susulan diperlukan apabila kondisi tanaman memang memerlukannya, jadi tidak mutlak, yang penting penyiangan.
Biasanya umur 2 bulan buahnya sudah mulai bisa dipanen dan dilakukan bisa setiap 2 hari sekali, tergantung kondisi buah, karena kalau terlalu tua kualitasnya menjadi kurang bagus, tapi kalau terlalu muda buahnya masih kecil-kecil, jadi disesuaikan dengan permintaan pasar, biasanya kurang lebih sepanjang 7 cm. Okra yang baru dipanen dan disimpan di tempat sejuk dan kering biasanya dapat bertahan selama seminggu.
Okra yang akan dijadikan benih dibiarkan tua dan kering di pohon, setelah itu dipetik dan dikeluarkan bijinya yang langsung bisa ditanam atau dikeringkan dulu.
Apabila terserang hama bisa disemprot dengan insektisida sesuai dengan petunjuk penggunaan pada botol insektisida. Dan kalau terserang jamur dapat disemprot dengan fungsidida sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
Februari 24, 2010 Ditulis oleh rosellenganjuk | Tanaman Sayuran | Tinggalkan sebuah Komentar







Bertanam asparagus

Tanaman ini asli Eropa dan Asia. Ditemukan tumbuh liar di Eropa, Afrika Barat Laut, Asia ke Timur sampai Iran. Dibudidayakan lebih dari 2000 tahun lalu dan digunakan sebagai makanan dan obat-obatan oleh bangsa Yunani dan Roma. Ada dua jenis rebung Asparagus, yaitu yang berwarna putih dan yang berwarna hijau. Bagian yang dikonsumsi adalah rebung muda. Asparagus penghasil rebung, sebenarnya juga sudah sejak jaman Belanda tumbuh di kawasan dataran tinggi, namun fungsinya untuk dipanen daunnya sebagai tanaman hias. Sebenarnya, Asparagus yang ditanam untuk diambil daunnya, adalah jenis Asparagus setactus yang marambat. Asparagus jenis ini banyak ditanam di teras rumah dan dirambatkan dengan tali, kawat atau kayu. Selain itu masih ada Asparagus densiflorus dan Asparagus umbellatus yang banyak dijadikan elemen taman karena bentuk tajuknya yang tebal dan indah mirip ekor tupai. Juga Asparagus falcatus yang daunnya besar-besar hingga sepintas tidak tampak sebagai Asparagus. Asparagus setaceus ini disebut juga dengan Asparagus officinalis yang merupakan tanaman penghasil rebung. Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis), merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah (rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun. Daun Asparagus berbentuk jarum. Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara. Namun tinggi tanaman hanya sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm. Di Indonesia, Asparagus cocok dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian antara 600 sd. 1700 m. dpl. Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 5 tahap, yaitu :
1. Perendaman benih
Asparagus berbuah buni berbentuk bulat dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis. Biji Asparagus berwarna hitam dengan kulit biji sangat keras. Untuk mempercepat perkecambahan perlu dilakukan perendaman biji dalam air dingin ( suhu 27° C) yang dicampur dengan zat perangsang tumbuh (ZPT), selama 24 – 48 jam. Selama itu air rendaman diganti 2 -3 kali untuk menjaga suhu serta ketersediaan oksigen. Dengan perendaman demikian, perkecambahan benih bisa berlangsung lebih cepat, dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang. Setelah 24 – 48 jam perendaman, benih ditiriskan.

2. Persemaian
Lahan persemaian dipilih lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman Asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Tanah diolah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Benih disemai dengan jarak 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya. Perkecambahan benih bisa 2-6 minggu tergantung suhu, kelembaban tanah dan kedalaman tanam. Pada suhu di bawah 20o C, perkecambahan berlangsung sangat lambat.
3. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.
4. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.
5. Seleksi dan Pencabutan benih
Pemindahan bibit dari pembibitan ke lapangan umur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
Pengolahan Tanah di lahan pertanaman
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm untuk tempat tanaman dan jarak antar parit 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.
Penanaman
Jarak tanam di lapangan 40 – 50 cm. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Caranya, kira-kira sebulan setelah tanam, pembumbunan awal dimulai, tidak perlu tinggi-tinggi, tapi sedikit demi sedikit disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Pembumbunan dilakukan setiap 2 – 4 minggu sekali, sehingga lama kelamaan setelah umur 9 bulan, tempat tanaman yang semula berupa parit, sekarang berubah menjadi guludan, sebaliknya yang semula guludan berubah menjadi parit dan tanaman tingginya sudah mencapai 1 M. Semula dalamnya parit 30 cm, tingginya guludan 30 cm, setelah dibumbun, akar asparagus akan terbenam sedalam 60 cm, ini merupakan ukuran panjangya rebung asparagus yang dipanen. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan air. Pembumbunan dilakukan sekaligus dengan penyiangan dan pemanenan rebung.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang saja, selebihnya dipotong sebagai rebung asparagus.. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit. Rebung baru bisa dinikmati setelah berumur 8-9 bulan atau 2-3 bulan setelah pemindahan dari pembibitan.
3. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Leb) setinggi setengah dari tinggi guludan, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang. Pengairan pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
4. Pemupukan susulan
Pemupukan dilakukan secara top dressing dengan N dan K tinggi, P rendah. Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.
5. Pengelolaan hama dan penyakit
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).
Panen
Panen dapat dilakukan mulai umur 8-9 bulan atau 2 – 3 bulan setelah pemindahan. Panen dilakukan dengan memotong rebung dan kemudian menimbun kembali sekeliling tanaman dengan tanah/kompos. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Pemanenan daun Asparagus (juga rebungnya), dilakukan dengan interval 1 sd. 1,5 bulan di kawasan tropis, sementara di kawasan sub tropis antara 1,5 sd. 2 bulan. Biasanya sampai dengan umur 9 bulan rebungnya masih kecil-kecil dan produksinya hanya 10 kg per hektar. Tapi apabila sudah berumur 2,5 – 4 tahun produksi sudah 50 kg per hektar. Jika panen pertama dilakukan pada umur 3 bulan setelah pemindahan, maka penen kedua pada umur 4 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan kelima dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.
Februari 12, 2010 Ditulis oleh rosellenganjuk | Tanaman Sayuran | 1 Komentar

















Bertanam Pare Chu Mi
Pare Chu Mi disebut juga pare Taiwan, buahnya besar berwarna putih kekuningan, kulit tidak rata tapi halus dan rasa pahitnya hampir tidak ada. Berat buahnya bisa mencaopai 1,5 kg per buah, atau tiga sampai empat kali lipat Pare biasa. Bertanam pare tidak sulit, perlu disemai lebih dulu. Cari polybg atau kantong plastic yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25 cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Masukkan biji pare masing-masing polybag 1 biji, tutup dengan tanah dan disiram setiap hari.
Lahan yang akan ditanami dicangkul dulu, agar gembur, kemudian dibuat bedengan kurang lebih 2,5 x 10 M atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Antara bedengan satu dengan yang lain diberi jarak 75 cm dengan kedalaman 30 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang-lubang calon tanaman dengan jarak 250 x 75 Cm dengan ukuran lubang 40 x 40 x 40 Cm.
Setelah lubang dibiarkan kurang lebih 3 hari, lubang diisi dengan pupuk dasar, yang terdiri dari 1 kaleng kompos atau pupuk kandang, 2 sendok makan TSP dan 1 sendok makan ZK.
Bibit yang ditanam, dipilih yang sudah berdaun 3 helai, nampak subur dan sehat,. Bibit dilepas dari plastiknya, dimasukkan dalam lubang tanam kemudian ditimbun tanah secukupnya, lalu disiram sehari 2 kali apabila tidak ada hujan.
Setelah tanaman umur 2-3 minggu perlu dibuat rambatan. Tiang rambatan ditanam dengan jarak 0,5 M di sepanjang bedengan. Antara tiang yang satu dengan tiang lainnya diberi kayu-kayu atau bambu-bambu untuk rambatan. Bambu atau kayu tadi dipasang horizontal dengan jarak 0,25 M.
Pemupukan susulan diberikan setiap 2 minggu sekali setelah tanam, sampai tanaman umur 4 bulan. Pupuk susulan terdiri dari TSP dan ZK dengan ukuran setengah dari pupuk dasar dalam setiap kali memupuk.
Perawatan selanjutnya yang penting adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan terutama membersihkan dari tanaman pengganggu, sedangkan pemangkasan dilaksanakan setelah tanaman sepanjang 3 – 4 M. Tunas-tunas yang tumbuh diatas batang sepanjang 3-4 M perlu dipangkas karena kurang produktif. Batang pokok dibiarkan tumbuh lurus ke atas, sedangkan tunas yang tumbuh ke samping diatur dirambatkan ke kiri dan kanan sehingga memenuhi bidang rambatan.
Pada umur 1,5 bulan tanaman sudah mulai berbunga, tidak lama kemudian tumbuh buah muda, saat ini kita mulai mempersiapkan kertas ata plastic untuk membungkus buah agar tidak diserang lalat buah. Pembungkus ini bagian bawah tetap terbuka untuk menjaga peredaran udara supaya tidak busuk.
Hama Pare yang sering mengganggu adalah Ulat dan Kutu daun, dan hama ini bisa ditanggulangi dengan menyeprotkan inesktisida misalnya Diazinon atau lainnya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
Mulai tanaman umur 2,5 bulan buah-buah sudah bisa dipetik sampai kurang lebih umur 6 bulan. Pemetikan dilaksanakan setiap 3-6 hari sekali, jangan sampai tua benar agar enak dijadikan sayur. Biasanya setiap batang dapat menghasilkan 10 kg buah dengan berat 0,5 – 1 kg per buah.
Apabila buah Pare akan dijadikan benih, harus dipertahankan di batang sampai tua benar, warna kulitnya sudah kuning, apabila dibelah biji-bijinya berwana kemerahan, per buah kurang lebih ada 25-45 biji. Biji-biji diambil, diangin-anginkan, dicampur dengan abu dapur kemudian disimpan dalam kaleng atau botol.

Rabu, 01 Desember 2010

SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans)

Sarang Semut dan Pasak Bumi (Tongkat Ali) merupakan obat herbal asli Indonesia

Khasiatnya luar biasa. Kanker dan lebih dari selusin penyakit maut lainnya bisa disembuhkannya. Ia adalah tumbuhan epifit yang menempel di cabang pepohonan jauh di pedalaman hutan tropis. Dikenal sebagai sarang semut.

Sarang semut (myrmecodia) kini mulai meluas dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Banyak ditemukan di belantara Papua, tumbuh menempel di cabang-cabang pepohonan. Hasil temuan terakhir, sedikitnya ada 10 spesies sarang semut yang tumbuh di pedalaman belantara Papua. Diantaranya: Myrmecodia pendans, Myrmecodia joniensis, Myrmecodia erinacea, Myrmecodia alata, Myrmecodia tuberosa, hydnophytum.

Walau banyak ditemukan di Papua, sarang semut bukan tanaman endemik daerah itu. Di pulau-pulau lain di Nusantara spesies sarang semut bisa ditemukan seperti di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Ambon.

Ukuran sarang semut juga beragam, tergantung pada varian spesiesnya. Biasanya bagian umbi sarang semut mengalami proses menggelembung sejalan dengan pertambahan usia tanaman. Daunnya juga beragam, ada yang membulat lonjong, ada yang memanjang. Namun rata-rata umbinya melonjong dengan tebaran duri bersusun pada pola tertentu di bagian luarnya.

Umbi sarang semut ini istimewa. Di antara lapisan “pagar” durinya biasanya ditemukan juga semacam cendawan. Lapisan dalam umbi ini memiliki banyak rongga dalam struktur acak. Rongga-rongga ini dimanfaatkan semut sebagai sarangnya. Mungkin dari sini lah asal nama sarang semut didapat.

Berdasarkan banyak studi ilmiah yang dilakukan terhadap spesies sarang semut, jenis yang paling popular adalah myrmecodia dan hydnophytum. Walau utamanya dihuni para semut, beberapa serangga termasuk amfibi dan reptil juga pernah dilaporkan hidup di dalam sarang semut. Seperti peran cendawan, hubungan sarang semut dengan mahluk selain semut belum terkuak dan masih diteliti.

Namun hubungannya dengan semut sudah diketahui. Inilah salah satu fokus penelitian ekologi dan zoologi yang berkaitan dengan epifit jenis ini. Sebab tumbuhan sarang semut menghasilkan semacam nektar yang mengandung glukosa. Ini menjadi pakan utama semut-semut yang berkoloni di dalam bagian rongga umbinya.

Lalu sarang semut juga sangat toleran bagi kehidupan semut-semut. Karena kemampuannya menyesuaikan dan menjaga kehangatan yang stabil di dalam rongga-rongganya. Misalnya jika udara terlalu dingin, sarang semut akan menaikkan suhu umbinya agar tetap pada kondisi normal.

Sementara manfaat balik dari semut terhadap sarang semut tentunya semcam “jaminan” perlindungan terhadap serangan herbivora dan predator lainnya.

Manfaat Kesehatan
Sejak dulu tanaman ini sudah dimanfaatkan oleh beberapa suku di pedalaman Papua sebagai obat. Biasanya diolah untuk mengatasi gangguan rematik dan asam urat.

Dari berbagai literatur, penelitian manfaat medis Sarang Semut memang sangat berkhasiat. Bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman tanpa menimbulkan efek samping.

Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan adalah berbagai jenis kanker/tumor seperti: kanker otak, kanker payudara, kanker hidung, kanker lever, kanker paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat dan kanker darah (leukimia). Namun sarang semut belum terbukti mampu menyembuhkan kanker tenggorakan dan kanker rongga mulut.

Selain itu sarang semut juga efektif membantu penyembuhan berbagai macam penyakit gangguan jantung, ambien (wasir), rematik, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat, pegal linu, melancarkan ASI, melancarkan peredaran darah, bahkan memulihkan gairah seksual

Juga bermanfaat untuk penderita migren, mengingkatkan imunitas tubuh, dan mengobati penyakit Lever.

Pemanfaatan sebagai obat bisa dilakukan secara tradisonal maupun dalam bentuk ekstraksi dan obat olahan.

Manfaat pengobatan itu didapat dari kandungan senyawa yang terdapat dalam sarang semut. Seperti senyawa aktif antioksidan, flavonoida, glikosida, polifebol. Sarang semut juga terbukti mampu menghambat enzim xantin oksidan yang bisa memicu asam urat dan radikal bebas. (berbagai sumber)
Label: Sarang Semut, “Senjata” dari Belantara
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:48 0 Komentar
SELASA, 12 AGUSTUS 2008
TONGKAT ALI ( PASAK BUMI ) Eurycoma longifolia
Pasak Bumi berdaun majemuk dan menyirip panjangnya antara 60-70cm. Masing – masing daun terdiri atas 11-35 anak daun yang berkumpul di ujung cabang membentuk tajuk seperti payung. Pertumbuhan pasak bumi tergolong lambat, dalam 9 tahun tingginya tak lebih dari 2 jengkal orang dewasa.
Pasak bumi hidup berkelompok, disebabkan buah yang jatuh di sekitar pohon induk. Pasak bumi sebenarnya merupakan tanaman adaptif, ia dapat ditemukan di dataran rendah maupun dtaaran tinggi. Pada daerah sekitar pantai maupun di ketinggian 1200 m dpl. Pasak Bumi juga mampu bertahan di tanah miskin unsur hara karena kemampuan akarnya yang mampu menghujam tanah hingga kedalaman 2 m sehingga jangkauan terhadap unsur hara lebih optimal.
Bentuk akar pasak bumi sangat unik, berupa dominasi akar tunggang yang menghujam dalam ke perut bumi. Dengan bentuk akar seperti ini, proses pencabutan pasak bumi bisa mencapai berjam-jam tanpa bantuan alat seperti misalnya alat pengungkit. Keunikan bentuk akar pasak bumi bisa dijelaskan dari dua pendekatan, pendekatan ekologis dan pendekatan fisiologis.
Secara ekologis pasak bumi termasuk pohon kecil yang membutuhkan naungan tapi harus cukup cahaya. Lantaran itu pasak bumi sering hidup berdampingan dengan pohon bengkirai yang merupakan pohon terbesar di hutan Kalimantan, dengan tinggi mencapai 50 m dan diameter sepelukan orang dewasa dan lebar tajuk 20 m. Padahal di bawah bengkirai kerap ditemukan semak setinggi 1 m dan belukar setinggi 3 m, karenanya pasak bumi tumbuh menjulang 3-20 m untuk mendapatkan sinar dan akarnya menghhujam dalam ke perut bumi agar dapat menyerap cukup unsur hara karena meskipun kandungan hara paling kaya terdapat di lapisan atas tanah, tapi akar pohon besar, semak, dan belukar berkumpul pada lapisan atas tanah
Sedangkan secara fisiologis, akar pasak bumi berupa akar tunggang dan sedikit memunculkan cabang akar dikarenakan sitokinin yang berguna untuk memunculkan percabangan pada bagian atas tanaman, yang mengalir dari ujung akar ke bagian atas tumbuhan sangat deras sehingga menutupi tunas akar untuk tumbuh. Pertumbuhan bagian atas pasak bumi pun cenderung sama seperti pada akarnya, yaitu dominasi apical. Hal ini dikarenakan aliran auksin yang diproduksi dari bagian atas tanaman untuk memunculkan percabangan akar, terlalu deras sehingga tunas cabang dan ranting sulit tumbuh.

Khasiat

Sejak beberapa tahun silam pasak bumi dikenal sebagai afrodisiak. Bahkan menurut Ir Nurliani Bermawie, Ph.D, peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik ( Balittro ), Cimanggu, Bogor, sejak zaman dulu masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan menggunakan pasak bumi sebagai obat kuat. Menurut Nurliani, khasiat pasak bumi yang paling dipercaya adalah pasak bumi dari pedalaman Kalimantan Barat khasiat itu telah dibuktikan oleh Prof Madya Dr Johari Mohd. Saad, Ph.D yang melakukan penelitian pada beberapa tikus jantan dan betina. Menurut penelitian tersebut, tikus jantan yang diberi ektrak pasak bumi menunjukan perilaku lebih agresif terhadap tikus betina. Hal itu diperkuat penelitian Dr H. H Ang dari School of Pharmaceutical Sciences, University Science Malaysia.
Ekstrak ethanolic yang terkandung dalam pasak bumi dapat menambah jumlah hormon testosteron pria. Ethanolic merangsang bekerjanya chorionic gonadotropin (hCG) yang bisa membantu terbentuknya testosteron.
Akar pasak bumi selain sebagai afrodisiak juga manjur untuk malaria. Penyakit yang menghancurkan sel-sel darah merah ini disebabkan plasmodium yang hidup dalam nyamuk anopeles betina. Kandungan senyawa kuasinoid pada akar pasak bumi dapat melumpuhkan plasmodium falcifarum. Selain kuasinoid akar pasak bumi juga mengandung senyawa erikomanon yang ampuh mengobati malaria.

Selain sebagai afrodisiak dan antimalaria, pasak bumi mencegah serangan kanker. Senyawa kuasinoid dan alkaloid yang terkandung dalam pasak bumi terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Razak Mohd Ali dari Forest Research Institute of Malaysia. Sebanyak 8 alkaloid ditemukan dalam akar pasak bumi, salah satunya 9-methoxycanthin 6 yang berfungsi sebagai antikanker payudara.
Penelitian yang dilakukan oleh Department pf Pharmacognocy, Tokyo College of Pharmacy & The Faculty of Medicine, Tokyo University, Jepang. Menemuka senyawa antileukimia dari pasak bumi. Selain afrodisiak, antikanker, antimalaria, dan antileukimia, pasak bumi juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi para penderita HIV.
Label: Tongka Ali (Pasak Bumi)
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:51 0 Komentar
Pasak Bumi, Bukan Sekedar Janji
Oleh: Djoko Hargono, Pemerhati obat alam, di Jakarta
Meski mirip-mirip gelar pangeran atau raja Jawa, ia bukan keturunan darah biru. Tapi nama jenis tanaman yang disanjung-sanjung sebagian kaum Adam lantaran janji-janjinya yang bisa membangkitkan kejantanan. Betulkah?
Namanya terdengar bombastis. Padahal, sosoknya bukanlah tanaman raksasa nan kuat hingga mampu menembus perut Bumi. Nama yang terkesan melambangkan "kedigdayaan" itu rupanya berkaitan dengan daya linuwih (kemampuan lebih) yang dipunyainya, seperti diyakini banyak orang selama ini. Ia mampu membuat pria kokoh dalam urusan ranjang, tak ubahnya sepotong pasak raksasa yang sanggup menghunjam Bumi.

Tengok saja khasiatnya. Pasakbumi mampu meningkatkan gairah seksual, kadar testosteron, jumlah sel sperma dalam sperma, kecepatan gerak sel sperma, dan intensitas ereksi. Tak berhenti di situ. Ia juga tangguh melawan biang keroknya penyakit malaria.
Mirip yohimbin
• Pasakbumi yang di Malaysia dijuluki "tongkat Ali" ini sudah dikenal lama sebagai tumbuhan afrodisiak. Bagian yang ampuh memang akarnya. Di dalmnya terkandung puluhan senyawa bioaktif dengan berbagai variasi struktur kimia.
Penelitian farmakologis menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal itu. Ekstrak etanolik (menggunakan pelarut etanol) akar pasakbumi membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina.
Namun, sejauh ini senyawa bioaktifnya yang bikin tikus jantan mabuk kepayang belum diketahui. Diperkirakan, senyawa itu alkaloid, senyawa dengan struktur kimia menyerupai yohimbin dalam tumbuhan Pausinytalia yohimbe (K. Schum.) Pierre. Diduga pula, mekanisme kerja afrodisiak akar pasakbumi mirip dengan P yohimbe.
Rupanya, hal itu mengandung kontroversi karena yohimbin dinyatakan tidak terbukti memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Karena itu, pasti ada senyawa lain yang mungkin memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Akhirnya diketahui, senyawa itu ternyata adalah kuasinoid.

Tanpa mempersoalkan senyawa bioaktifnya, kenyataan menunjukkan bahwa ekstrak etanolik atau pun ekstrak akuatik (menggunakan pelarut air) akar pasakbumi saja sudah menunjukkan sifat afrodisiak. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akuatik dan etanolik akar pasakbumi menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama.
Bahkan saking aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang agar bisa masuk ke kandang betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak dikasih ekstrak akar pasakbumi tenang-tenang saja tingkah lakunya. Ini diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan MIK. Sim bahwa ekstrak akar pasakbumi benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar pasakbumi meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan.

Menurut Prof Dr Johari Mohd. Saad, dari Universiti Malaya, jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar pasakbumi. Malah, jika tidak ada tikus betina dalam kandang, tikus jantan yang diberi
ekstrak akar pasakbumi akan melakukan tindakan homoseksual terhadap tikus jantan lain. Namun, bila tikus betina disuntik dengan ekstrak pasakbumi, ia justru ogah melakukan hubungan suami-istri.
Khasiat lainnya, pasakbumi juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar pasakbumi meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya.
Selain itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh menjadi kekar. Testoteron dapat pula menekan pembentukan gonadotropin oleh hipofisa. Namun, perlu diketahui, zat-zat androgen tidak boleh diberikan pada penderita kerusakan hati atau kanker prostat. Karena itu, seyogyanya pasakbumi tidak dikonsumsi oleh penderita kanker prostat atau gangguan fungsi hati.
Di luar urusan ranjang, pasakbumi ternyata ampuh untuk melumpuhkan Plasmodium falciparum strain Thailand yang sudah kebal terhadap banyak obat antimalaria. Dari penelitian diketahui, pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria. Aktivitas tertinggi ditunjukkan baik oleh ekstrak kloroformik (dengan pelarut kloroform) maupun ekstrak I-butanolik (dengan pelarut I-butanol) akar pasakbumi.
Senyawa bioaktif yang berkhasiat terhadap malaria itu ialah senyawa erikomanon yang lebih aktif ketimbang obat malaria klorokuin. Senyawa eurikomalakton dan eurikomanol yang terkandung di akar pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria meskipun hanya sebesar 60 - 70% klorokuin.
Tata nama kacau
• Meski saat ini sudah kondang, rupanya tanaman ini sempat tidak terdokumentasikan di Herbarium Bogoriense. Akibatnya, sulit menemukan nama daerah untuk pasakbumi.
Nama pasakbumi itu sendiri mungkin nama rekaan atau ciptaan baru yang bertendensi komersial. Sebab, munculnya nama pasakbumi bersamaan waktunya dengan diketahuinya penggunaan tumbuhan itu sebagai obat kuat oleh masyarakat di pedalaman Kalimantan. Lagi pula, ada informasi yang mencoba menghubungkan bentuk akar tumbuhan itu dengan ajaran signatura (the doctrine of signature, kesimpulan berdasarkan tanda-tanda pada tumbuhan).
Lepas dari itu, nama pasakbumi masuk akal. Faktanya, akar tunggang tumbuhan ini kokoh dan tegak lurus menusuk ke dalam tanah seolah-olah menuju ke pusat Bumi. Orang pun menganggapnya bagaikan pasak Bumi. Pasakbumi akhirnya dianggap nama paling tepat untuk tanaman ini.
Dulu, pemerintah dan pihak swasta pernah meminta kepada pihak Herbarium Bogoriense -Lembaga Biologi Nasional untuk memberi kepastian tentang identitas pasakbumi. Namun, contoh tumbuhan yang mula-mula dikirimkan ke instansi itu ternyata berasal dari jenis tumbuhan lain. Maka terjadilah kekacauan tata nama di berbagai media cetak. Ketika contoh tanaman itu kembali dikirim, sayang sekali yang dikirim bukan tanaman utuh. Ada yang mengirimkan akarnya saja, ada yang akar dan daunnya. Untungnya, bagian-bagian itu berasal dari satu jenis tumbuhan.

Dari hasil determinasi contoh yang salah dan berbeda-beda itu, nama ilmiah yang pernah diberikan kepada masyarakat pun lantas berbeda-beda. Setelab ada contoh lumayan lengkap yang dikirimkan oleh seorang asisten apoteker dari Banjarmasin, barulah determinasi mengarah kepada Eurycoma longifolia Jack.
Baru sekitar Februari - Maret 1973, identitas pasakbumi dapat dipastikan, yakni Eurycoma longifolia Jack dari suku Simarubaceae
Apalah arti sebuah nama, kata seorang pujangga. Yang penting, pasakbumi tidak mengumbar janji. (Intisari)
Label: Bukan Sekedar Janji, Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:50 0 Komentar
Teknologi Murah Pasak Bumi, Cara Mudah Hidup Sehat.
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia. Jack) merupakan tumbuhan berjuta khasiat. Berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi ekstrak yang dikenal dengan Tongkat Ali. Beberapa khasiat yang sangat kentara antara lain dapat mengobati penyakit kencing manis, liver, impotensi, rematik, asam urat, menambah kejantanan pria dan lain sebagainya. Saat ini orang mengkonsumsi dengan cara tradisional diseduh.
Melihat tumbuhan ini banyak hidup di Kalbar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Pontianak mengembangkan teknologi sederhana ektsrak Pasak Bumi. Yang selanjutnya dikemas dalam bentuk teh celup.
Salah seorang peneliti dan dosen FMIPA Pontianak, Ari Widiyantoro Msi yang ditemui Equator menjelaskan beberapa hal yang melatar belakangi hingga teknologi ini berusaha dikembangkan. Diantaranya tumbuhan yang banyak ditemui di hutan Kalimantan Barat ini baru sebatas dikonsumsi dengan cara tradisional.
Belum banyak yang memanfaatkan secara baik. Padahal di beberapa negara seperti Malaysia sudah melakukan penelitian spesifik terhadap tumbuhan yang diyakini dapat menambah keperkasaan bagi kaum pria, bahkan diburu untuk kemanjuan khasiat itu. Namun hal itu ditepis, karena tak hanya kaum Adam yang boleh mengkonsumsinya, para wanita juga tak ada salahnya mengkonsumsi pasak bumi.
Hasil penelitian di Malaysia justru menunjukkan tumbuhan yang terkenal dengan nama Tung Saw ini mampu mengobati Leukimia (kanker darah).
Pasak Bumi ini mengandung berbagai metabolit skunder yang mempunyai efek farmakologi tinggi.
Dia tergolong senyawa golongan Statin sebagai anti Hiperlipidemia. Gugus Alkaloid dan lakton seperti pada struktur Statin.
“Yang paling mendasar adalah saat ini eksploitasi terjadi hanya pada akar dan belum ditemukan publikasi aktivitas Antihiperlipidemia dari pasak bumi. Dimana Antihiperlipidemia diindikasikan dengan penghambatan pada aktivitas HidroksiMetil Glusataric Co Asetil (HMG-CoA), yang juga mendasari langkah penelitian” jelasnya.Menurut Magister Unpad yang baru setahun lebih menjadi pengajar di FMIPA Pontianak ini, penelitian F-MIPA sendiri selanjutnya diikutkan dengan Lomba Karya Tulis Mahasiswa tingkat Nasional 2004. Setelah sebelumnya menjadi finalis kedua dari Wilayah B setelah Universitas Padjajaran, Bandung.
Pasak Bumi celup berjudul Senyawa penghambat HMG-CoA Reduktase dari Kulit dan Batang Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack Sebagai Anthihiperlipidemia akan bersaing bersama finalis dengan penelitian mereka masing-masing tanggal 15 Agustus 2004 di LIPI Tangerang.
Tim FMIPA Pontianak yag akan berangkat diantaranya Winda Rahmalia, Fitria Yulistira dan Lia Destiarti dengan bimbingan Ari Widiyantoro MSi.
“Kami berharap teknologi FMIPA Pontianak ini mampu meraih yang terbaik,” ujarnya seraya mengatakan mohon doa dan dukungan. (kuswara)
Label: Tehnologi Murah Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:49 0 Komentar
Khasiat Pasak Bumi (Tongkat Ali)
Tongkat Ali memiliki lebih dari 13 manfaat kesehatan. Berbeda dengan herba-herba yang dicerna lainnya yang hanya mampu memperlancar sirkulasi, Tongkat Ali memicu hormon-hormon gonadotropin yang berkaitan dengan rangsangan mental dan fisik. Hal ini akan memperbaiki reaksi fisik dan mental seseorang terhadap rangsangan.
Tongkat Ali juga merupakan sarana meningkatkan produksi testosterone. Pada pemanfaatannya yang luas, Tongkat Ali mirip dengan ginseng, namun dengan daya yang 4 kali lebih kuat daripada ginseng, khususnya dalam meningkatkan kadar testosteron juga jauh lebih besar daripada ginseng.
Penelitian menunjukkan bahwa Tongkat Ali adalah afrodisiak tunggal yang kuat.
MANFAAT EKSTRAK TONGKAT ALI:
• Kesehatan, vitalitas, dan kekuatan tubuh
• Menunjang gairah seksual pria.
• Meningkatkan kemampuan mental dan fisik
• Meningkatkan energi, ketahanan dan stamina
• Mengatasi kelelahan mental
• Membantu menyembuhkan disfungsi ereksi dan meningkatkan jumlah sperma
• Sirkulasi darah yang lancar dan membakar lemak
• Meningkatkan kadar testosteron & mempertahankannya
• Mengencangkan kulit dan otot
Tongkat Ali telah lama digunakan secara tradisional sebagai afrodisiak dan perangsang libido. Banyak penelitian ilmiah yang mendukung dan memperlihatkan bahwa Tongkat Ali dapat mendorong fungsi seksual. Juga dipercaya dapat membantu produksi testosteron (efek anabolik) dan mengurangi kadar testosteron yang terikat dan tidak aktif di dalam tubuh.
Sebagai akibatnya, pengguna Tongkat Ali umumnya melaporkan bahwa mereka merasa lebih sehat, hasrat seks meningkat, sendi-sendi lebih sehat, lebih cepat pulih sehabis olahraga berat, perbaikan kemampuan berpikir, perbaikan fungsi sistem kekebalan tubuh dan menurunkan lemak tubuh.
Label: Khasiat Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:39 0 Komentar
RABU, 23 JULI 2008
Sarang Semut (Myrmecodia pendans)
Tahukah Anda Sejak dipekenalkan 6 tahun yang lalu Sarang Semut sudah dikonsumsi oleh RIBUAN ORANG?
Tahukah Anda bahwa Sarang Semut sudah TERBUKTI AMPUH mengatasi berbagai jenis Kanker dan Tumor, TBC, Diabetes, Hipertensi, Lever, Asam urat, Jantung, dan berbagai penyakit berat lainnya?
"Saya yakin Sarang Semut adalah satu obat herbal yang sangat ampuh bisa menolong banyak orang yang penyakitnya susah disembuhkan dengan obat medis. Apalagi sekarang telah didukung dengan penelitian ilmiahnya. Rata-rata mereka meminum... mendapatkan hasil setelah seminggu, bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya." - Hendro Saputro, Peneliti Sarang Semut, Majalah Natural
Jika Anda ingin lebih mengenal Sarang Semut dan tertarik untuk mencobanya sebagai obat alternatif untuk suatu penyakit, silakan baca terus keterangan di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya.
Sarang Semut (Myrmecodia jack) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit. Dan berdasarkan hasil penelitian modern didapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti Flavanoid, Tokoferol, Fenolik dan kaya berbagai mineral yang sangat berguna sebagai antioksidan dan anti kanker.
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Dilaporkan bahwa ada banyak pengguna Sarang Semut yang mengaku sembuh dari Kanker, Tumor, Stroke, Mimisan, Alergi, Lemah Syahwat, Nyeri Punggung, dan Jantung Bocor. Banyak pula yang mengatakan tak lagi mengalami Gangguan Prostat dan Wasir setelah mengkonsumsi Sarang Semut.
Peminat Sarang Semut tidak hanya datang dari Papua, karena itu mulai awal tahun 2004, Sarang Semut mulai diproduksi dalam jumlah banyak agar mudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini Sarang Semut semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke Singapura dan Malaysia.
Kehebohan ini pun tidak luput dari perhatian majalah, surat kabar, stasiun televisi dan radio yang berlomba-lomba mengulas tentang khasiat Sarang Semut. Hampir semua media tersebut memberikan komentar positif tentang khasiat Sarang Semut dalam menumpas berbagai penyakit berat dan merupakan sumber obat baru bagi dunia medis. Banyak dari media massa ini menampilkan testimonial dari mereka yang sudah tersembuhkan oleh Sarang Semut.
"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." — Harian Kompas
"Hasilnya memang mencengangkan, tanaman ini terbukti ampuh mengatasi beragam penyakit berat, seperti: kanker, diabetes, hepertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah khasiatnya terkuak sejumlah lembaga penelitian tergerak untuk melakukan penelitian mendalam." — Majalah Trubus
"Setelah dicoba selama 5 tahun hasilnya sangat mencengangkan. Penyakit-penyakit seperti Kanker, Wasir, nyeri Sendi, jantung, gangguan ginjal, prostat pun lenyap. Selain itu hasil olahan Sarang Semut juga dapat meningkatkan air susu ibu." — Majalah Natural
Karena itu, secara empiris Sarang Semut tidak dapat disangkal lagi telah terbukti berkhasiat. Ini artinya, Sarang Semut telah dikonsumsi oleh banyak orang dan telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sedangkan manfaat lainnya, tumbuhan ini pun bisa meningkatkan produksi ASI, memulihkan kesehatan wanita pascapersalinan, serta menjaga stamina tubuh.
Tidak hanya secara empiris, berdasarkan hasil penelitian ilmiah dari Pusat Bioteknologi LIPI, terungkap bahwa Sarang Semut mengandung senyawa aktif (Flavonoid dan Tanin) yang telah dikenal dalam dunia medis dapat menaklukkan berbagai penyakit berat.
Berikut ini adalah jenis-jenis panyakit yang sudah terbukti dapat diatasi oleh Sarang Semut berdasarkan pengalaman empiris dari para pengguna.
• Berbagai jenis Kanker dan Tumor — Kanker payudara, otak, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostate, dan Kanker darah
• Gangguan jantung
• Stroke berat dan ringan
• Menghilangkan benjolan-benjolan pada Payudara
• Gangguan Ginjal dan Prostat
• TBC & Masalah paru-paru
• Ambien (Wasir) baru maupun lama
• Migraen (Sakit kepala sebelah)
• Reumatik
• Melancarkan peredaran darah, pegal linu, dan nyeri otot
• Meningkatkan vitalitas, memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.
Label: Sarang Semut

Khasiat SARANG SEMUT

Ini adalah pengalaman saya tentang mengkonsumsi Tanaman Efitit yang umbinya dihuni oleh Semut. Seminggu yang lalu, saya merasakan jari tangan dan kaki terasa kaku. Rasa sesakpun terkadang hinggap di aliran napasku.

Kecapekan kali.... Pikirku. Namun rasa itu terasa lebih parah setelah hari ketiga berikutnya.
Semula aku tidak pedulikan, bahkan aku paksakan untuk mengikuti kegiatan penjemputan Satgas Sorong di Dermaga Ujung
Saat itu saya bertemu dengan Budi yang menawarkan SARANG SEMUT kepadaku. Menurutnya tanaman yang semula saya anggap serpihan atau potongan kayu ini ternyata mempunyai khasiat yang sangat banyak.

Sesampai di rumah, karena ragu atas khasiat dari tanaman yang menurutku aneh itu aku hanya merebus satu potong dalam "kuali" yang berisi 3 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, air berwarna coklat mirip teh itu aku saring dan aku minum 3X sehari. Ternyata pada hari ketiga rasa yang aku keluhkan tidak terasa lagi.

Karena penasaran akan khasiat dari pada SARANG SEMUT, akhirnya aku "googling" dan aku dapatkan beberapa informasi..

Tumbuhan ini nama latinnya adalah Myrmecodia sp, karena lidah orang Indonesia asal ceplos aja maka begitu melihat tanaman berongga yang dibentuk oleh puluhan bahkan mungkin ratusan semut di dalamnya, maka lahirlah si "Sarang Semut".

Sarang Semut telah dipakai oleh masyarakat asli Wamena untuk mengobati keluhan rematik dan asam urat. Sedangkan menurut penelitian para ahli Bioteknologi LIPI, zat utama yang dimiliki Sarang Semut adalah flavonoid, tannin dan polifenol. Zat-zat ini adalah antioksidan kuat beberapa kali lebih kuat dari vitamin C dan E sehingga memberikan efek menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskuler. Bahkan tanaman ini terbukti juga mengobati diare dan menghentikan pendarahan.

Selain itu Sarang Semut bisa menghambat enzim xanthine oxidase yang berkhasiat menurunkan asam urat dan memperbaiki fungsi ginjal. Masih ada zat aktif lain yang belum terungkap.

Berikut adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:

Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes.

Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).

Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut .

Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.

Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.

Tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.

Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.

Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.

Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim.

Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.

Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.

Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.

Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.

Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh ekstrak tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan Sarang Semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.

Sumber:
- Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut" Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro
- www.deherba.com
- Sumber Foto : www.plantamor.com, modifikasi gambar oleh bidikCO













Sarang Semut, Obat Baru Dari Papua 30 Juli, 2008
Posted by jundul in Herbal.
trackback
Sarang Semut merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman.
Khasiat yang Telah Terbukti Secara Empiris:
• Membantu pengobatan berbagai jenis kanker dan tumor baik jinak maupun ganas, seperti kanker otak, payudara, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostat, darah (leukimia).

• Efektif dalam membantu penyembuhan berbagai macam penyakit, diantaranya adalah gangguan jantung, diabetes, ambien (wasir) baru maupun lama, rematik, stroke ringan mapun berat, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat, pegal linu.
Penelitian ilmiah tentang sarang semut
Dalam uji in vitro, terbukti bahwa sarang semut ampuh mengatasi sel kanker. Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari University National of Hochiminch City dan koleganya seperti Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University.
Qui Kim Tran mengambil by kinam-sebutan sarang semut di Vietnam-dari Tinh Bien, Provinsi Angiang dan Provinsi Lamdong. Tumbuhan berbobot 2-3 kg itu kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, sarang semut mempunyai aktivitas antiproliferasi.
Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.
Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, para peneliti tersebut menuturkan bahwa seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol.
Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak sarang semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset itu seperti meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.
Di samping sarang semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan anti kanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara anti degeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai anti penuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.
Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan sarang semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50.
Kandungan Sarang Semut
Uji penapisan kimia dari tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa¬senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan basil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan sarang semut.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan.
Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker.
Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), anti inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikro organisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes.
Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian¬peneliti an mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid sarang semut.
Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif Tumbuhan Sarang Semut
No Parameter Satuan Nilai
1 Energi Kkal/ 100 g 350,52
2 Kadar air g/100 g 4,54
3 Kadar abu g/100 g 11,13
4 Kadar lemak g/ 100 g 2,64
5 Kadar protein g/100 g 2,75
6 Kadar karbohidrat g/100 g 78,94
7 Tokoferol mg/100 g 31,34
8 Total fenol g/100 g 0,25
9 Kalsium (Ca) g/100 g 0.37
10 Natrium (Na) mg/100 g 68,58
11 Kalium (K) g/100 g 3,61
12 Seng (Zn) mg/100 g 1,36
13 Besi (Fe) mg/100 g 29,24
14 Fosfor (P) g/100 g 0,99
15 Magnesium (Mg) g/100 g 1,50
Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein.Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid sarang semut.
Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.
Seperti dalam Tabel di atas tumbuhan sarang semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium,
seng, besi, fosfor, dan magnesium.
Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil- 2-pikrilhidrazil ) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm.
Sementara alfa¬tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-¬ konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsen¬trasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim.
Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf.
Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa.
Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.
Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari sarang semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase &eh ekstrak tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan sarang semut dapat menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat atau gout, salah satu jenis penyakit rematik. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan sarang semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.
Mengapa Sarang Semut Begitu Berkasiat?
Beberapa peneliti berusaha mengungkapkan ada apa dibalik khasiat luar biasa dari sarang semut. Dari hasil penelitian itu ditemukan beberapa senyawa aktif yang mampu meredam berbagai penyakit.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain itu dalam sarang semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti Tokoferol, Magnesium, Kalsium, Besi, Fosfor, Natrium, dan Seng. Berikut adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam sarang semut:
• Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes.
Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut .
• Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh.
Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
• Polifenol
adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.
• Tokoferol
(vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidanyang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi- konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm.
Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
• Magnesium
memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
• Kalsium
berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.
• Besi
berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim.
• Fosfor
berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
• Natrium
memiliki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.
• Seng
memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Selain itu dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh estrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas allopurinol, obat kimia komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat.
Bila dampak dari allopurinol bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak ginjal, maka sarang semut selain menurunkan asam urat juga memperbaiki fungsi ginjal.
“Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi.” – Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.
Dan tidak menutup kemungkinan masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif lainnya yang belum terungkap dari sarang semut, yang menjelaskan ada apa dibalik semua khasiat luar biasa dari sarang semut yang membantu kesembuhan begitu banyak orang dari berbagai penyakit.
Penyakit yang Bisa Disembuhkan Dengan Mengkonsumsi Sarang Semut
Secara empiris rebusan bubuk tumbuhan sarang semut atau kapsulnya telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif sarang semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
A. Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Adapun beberapa penyakit yang bisa diobati dengan rang semut sebagai berikut.
1. Kanker dan tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan sarang semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral sarang semut, terutama kalsium dan kalium.
3. Stroke ringan maupun berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam sarang semut.
4. Ambeien (wasir), baru maupun lama
Kemampuan sarang semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
5. Benjolan-benjolan dalam payudara bagi wanita (tanpa perlu diangkat melalui operasi)
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma) . Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam sarang semut.
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostat
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam jamu sarang semut.
7. Haid dan keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
8. Melancarkan peredaran darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
9. Migren (sakit kepala sebelah)
Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam sarang semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
10. Penyakit paru-paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam sarang semut yang berfungsi sebagai antibakteri.
11. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang semut.
12. Gangguan alergi hidung,
Mimisan, bersin-bersin pada pagi hari atau pada perubahan cuaca Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
13. Sakit maag
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam sarang semut sebagai antibakteri.

14. Penyakit lain
Beberapa penyakit lain yang juga bisa diobati dengan sarang semut antara lain pegal-pegal, nyeri otot, sakit tulang, dan asam urat.
B. Kegunaan Lain
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, rebusan bubuk tumbuhan sarang semut atau kapsul ekstrak airnya telah terbukti pula dapat digunakan sebagai berikut.
1. Melancarkan dan meningkatkan air susu ibu (ASI), mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet)
Kandungan multi-mineral dari tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.
2. Memulihkan gairah seksual bagi pria maupun wanita, meningkatkan keperkasaan/ kejantanan pria
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh sepanjang hari
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dais tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Disarikan dari berbagai sumber, sumber utama:
– www.deherba.com
– Buku “Gempur Penyakit dengan Sarang Semut” Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro)

KHASIAT TUMBUHAN SARANG SEMUT


RISET ILMIAH TUMBUHAN SARANG SEMUT

Oleh Trubus

Hasil diagnosis dokter Samuel menyebutkan, Mona Pangkey mengidap tumor akibat kelainan kelenjar. Kabar itu terasa menyakitkan bagi ibu satu anak itu. Resep dari dokter segera ia tukarkan di apotek lantaran hasrat untuk sembuh begitu besar. Sayang, impian sembuh bagai fatamorgana yang sulit direngkuh. Setahun mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan dokter, penyakit maut itu masih bercokol. Itulah sebabnya, Mona melirik pengobatan herbal.

Namun, jalan penyembuhan itu pun tak memberi banyak harapan. Sakitnya tak kunjung membaik. Saya sangat khawatir dan gelisah karena saya sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak kecil, katanya. Kegelisahannya memuncak tatkala tumor itu meranum, lalu pecah. Nanah dan darah mengalir deras dari luka itu. Ia merasakan nyeri yang sangat sehingga selama 3 pekan beristirahat.

Meski demikian harapan untuk sembuh tak pernah putus. Ketika suaminya membawa serbuk sarang semut dari teman sejawat, harapan itu meletup-letup. Maklum, di kemasan memang tertulis, sarang semut antara lain mampu mengatasi tumor dan kanker. Hari itu, pada pertengahan 2005, mulailah Mona Pangkey meminum rebusan serbuk sarang semut.

Yang disebut sarang semut bukan sarang yang dibuat oleh semut dan menggelantung di pohon-pohon. Sarang semut nama sekelompok tumbuhan epifit yang menempel di pohon. Kelompok tumbuhan itu terdiri atas 2 genus Myrmecodia dan Hydnophytum dengan belasan spesies. Umbi kedua jenis tumbuhan anggota famili Rubiaceae itu menggelembung dipenuhi duri tajam. Di dalam umbi itulah terdapat labirin-labirin yang dihuni oleh semut dan cendawan.

Daging umbi tanaman itulah yang diris tipis-tipis, dijemur, dan dikemas dalam plastik transparan. Ramuan itu disodorkan kepada Mona Pangkey oleh sang suami. Setiap hari ia 3 kali minum rebusan sarang semut masing-masing segelas. Sebulan berselang, benjolan di leher hilang sama sekali bersamaan dengan mengeringnya luka dan lenyapnya sakit saat mengunyah.

Mona penasaran dengan kejadian itu. Pada September 2005 ia memeriksakan diri ke dokter yang dulu menyarankan untuk mengoperasi tumornya. Dokter terheran-heran saya sudah sembuh. Lalu dokter menanyakan apakah saya minum obat lain? Karena katanya selama ini pasien-pasiennya penyakit yang sama, tidak pernah bisa sembuh secepat yang saya alami, paparnya.

Terbukti

Secara empiris sarang semut tak hanya tokcer menyembuhkan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit lain yang berhasil diatasi oleh kerabat kacapiring itu antara lain bronkitis, diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke (baca: Sang Penambal Jantung Bocor, halaman 16- 17). Oleh karena itu kini banyak pasien menyandarkan harapan kesembuhan pada sarang semut seperti dialami Mona Pangkey.

Kesembuhan Mona Pangkey bukan sekadar kebetulan belaka. Para peneliti negeri jiran membuktikannya melalui serangkai riset ilmiah. Dalam uji in vitro, anggota famili Rubiaceae itu terbukti tokcer mengatasi sel kanker. Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari University National of Hochiminch City dan koleganya seperti Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University.

Qui Kim Tran mengambil by ki nam-sebutan sarang semut di Vietnam-dari Tinh Bien, Provinsi Angiang dan Provinsi Lamdong. Di negeri lumbung beras itu sarang semut secara tradisional dimanfaatkan untuk mengatasi beragam penyakit seperti diare, hepatitis, keputihan, malaria, dan rematik.

Tumbuhan berbobot 2-3 kg itu kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus.

Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, sarang semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu, papar dr Willy Japaries MARS, dokter alumnus Universitas Indonesia.

Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, periset itu menuturkan, Seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak sarang semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset itu seperti meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker. Menurut Hendro Saputro, produsen sarang semut di Wamena, Papua, secara empiris sarang semut mampu mengatasi beragam jenis kanker, selain kanker nasofaring.

Flavonoid

Menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, guru besar Jurusan Farmasi Universitas Indonesia, tanaman epifit seperti sarang semut memang potensial sebagai obat. Jika tanaman hidup bersimbiosis dengan tanaman lain, kaya metabolit sekunder. Ada yang berasal dari tanaman inang maupun epifit itu sendiri, ujar Sumali. Semua makhluk memiliki metabolit primer yang sangat dibutuhkan antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan asam lemak. Sedangkan metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, steroid, dan glikosida tak mutlak ada.

Senyawa aktif apa yang terkandung dalam sarang semut? Uji penapisan yang dilakukan oleh Dr Muhammad Ahkam Subroto dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi membuktikan, sarang semut mengandung flavonoid dan tanin. Dengan ditemukannya senyawa flavonoid dan tanin, sarang semut sangat berpotensi menjadi fitofarmaka setelah melewati serangkaian uji, ujar Prof Dr Sidik, guru besar Farmakologi Universitas Padjadjaran.

Bagi tubuh, flavonoid berfungsi sebagai antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. Mekanisme kerja flavonoid dalam mengatasi kanker dengan menginaktifasi karsinogen, penghambatan siklus sel, dan induksi apoptosis. Sumali Wiryowidagdo, mengingatkan untuk tak terlalu lama ketika merebus sarang semut. Tujuannya agar flavonoid yang dikandung tidak rusak. Kalau dilakukan perebusan pada suhu 90oC hanya boleh 15 menit, ujarnya.

Mengenai kandungan flavonoid dan tanin, Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB mengatakan, sulit menganalisis lantaran tergantung senyawa yang diikat. Flavonoid dan tanin terdiri atas banyak senyawa. Bentuknya bervariasi, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, dari antioksidan, antialergi, sampai antibakteri, kata doktor Farmakologi itu. Hingga tulisan ini diturunkan, Muhammad Ahkam masih menguji elusidasi untuk mengetahui jenis tanin dan flavonoid.

Masih ada kegunaan lain flavonoid: meningkatkan air susu ibu. Menurut ahli gizi Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman PhD, flavonoid bersifat laktagogal yang mengandung hormon penting untuk merangsang dan melancarkan air susu ibu. Itulah yang dialami oleh Tri Wayat Turyanti (34 tahun) saat melahirkan bayi kembar 4 tahun lalu. Produksi ASI-nya tak mencukupi kebutuhan Ari Tegar Pambudi dan Ario Pangestu-nama kedua bocah kembar itu. Namun, 2 pekan setelah melahirkan ia rutin minum rebusan sarang semut produksi ASI berlimpah. Perempuan kelahiran Jayapura 24 Oktober 1971 itu juga merasa lebih fit dan tak mudah lelah.

Di samping itu nongon-sebutan sarang semut di Lembah Baliem-juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya.

Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.

Tingginya peroksidasi komponen itu memicu serangan penyakit degeneratif seperti beragam kanker, diabetes mellitus, dan jantung. Nah, tokoferol dalam sarang semut mencegah terjadinya peroksidasi alias menekan serangan penyakit. Kebutuhan tokoferol pria dewasa 15 mg per hari. Dari konsumsi sarang semut itu saja sudah tercukupi, berlebih malah. Apakah justru berdampak buruk? Ahmad Sulaeman mengatakan, konsumsi tokoferol berlebih tetap aman. Bahkan bila dosisnya sampai 800 mg per hari juga masih aman, ujar dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB itu.

Sulaeman mengatakan, sarang semut berfaedah sebagai pangan fungsional. Maksudnya, memberikan nilai gizi sekaligus bermanfaat bagi kesehatan. Contoh, kandungan kalium berguna bagi penderita hipertensi. Karbohidrat terdiri atas pati dan serat yang bermanfaat mencegah serangan jantung koroner dan kardiovaskuler.

Pulih kembali

Riset ilmiah lain juga dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto untuk menjamin keamanan konsumen sarang semut. Penghujung Maret 2006 ia menguji tingkat keamanan konsumsi sarang semut. Ekstrak air tumbuhan obat itu diberikan kepada 3 kelompok mencit; 1 kelompok lain, kontrol-tak diberi ekstrak. Setiap kelompok mencit terdiri atas 10 ekor masing-masing 5 jantan dan betina berumur 3 bulan serta berbobot 16 gram.

Delapan jam setelah dipuasakan, 3 kelompok mencit diberi ekstrak sarang semut dengan dosis 7,5 mikroliter untuk kelompok I, 75 mikroliter (II), dan 750 mikroliter (III). Ekstrak diberikan secara oral. Jika dikonversi pada manusia berbobot 50 kg, dosis 7,5 mikroliter setara 30 sendok makan. Dosis percobaan lazimnya hanya 2 g. Dosisnya memang dilipatgandakan untuk mengetahui tingkat keracunan, ujar doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia.

Hasilnya? Hingga hari ke-5, pemberian ekstrak sarang semut untuk semua dosis belum mempengaruhi kinerja ginjal, hati, jantung, limpa, organ reproduksi, dan paru. Artinya, ke-6 organ itu masih berfungsi normal. Pada hari ke-12 organ mencit kelompok I dan II tak ada perubahan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, ginjal kelompok III terjadi degenerasi dan lisis pada sel epitel tubuli.

Sedangkan ginjal kelompok I dan II baru mengalami degenerasi pada hari ke-19. Pada hari yang sama, hati semua kelompok melemak. Hanya 2 organ itulah yang mengalami gangguan; 4 organ lain, tetap berfungsi dengan baik. Yang menggembirakan kerusakan ginjal dan hati bersifat reversibel alias pulih kembali pada hari ke-23. Itu berarti daya tahan sel sudah beradaptasi.

Aman

Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan lokon-sebutan sarang semut di Wamena-per hari masih sangat aman. Soal keamanan juga ditindaklanjuti Ahkam melalui uji toksisitas kronis. Satwa pengerat kembali menjadi kelinci percobaan. Mereka dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 jantan dan 5 betina. Kelompok A diberi 1.500 mikroliter; kelompok B, 3.000 mikroliter ekstrak air sarang semut.

Meski dosis ditingkatkan hingga 400 kali, 3 pekan berselang tak seekor Mus cervicolor pun meregang nyawa. Anggota bangsa Rodentia itu sehat walafiat. Itulah sebabnya uji toksisitas akhirnya dihentikan. LD50 (lethal dosage, dosis mematikan, red) tak ditemukan. Jadi rupanya dengan konsentrasi 400 kali belum cukup toksik untuk mematikan. Itu berita bagus, walau kita mungkin harus cari sampai dosis ditingkatkan 1.000 kali. Namun, dosis itu kan sudah keterlaluan, ngga mungkin orang konsumsi sampai satu kilo, ujar ahli peneliti utama LIPI itu.

Ahkam menyimpulkan, angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Menurut Prof Dr Sumali kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50. Harap mafhum, konsumsi herbal umumnya tanpa pengawasan dokter. Makin tinggi hasil toksisitasnya makin bagus sebagai obat, kata Sumali. Bandingkan dengan kemoterapi, misalnya, yang dosis mematikannya hanya 10 kali, sementara sarang semut, dosis hingga 400 kali pun belum terjadi kematian.

Dengan temuan riset itu keselamatan konsumen sarang semut memang terjaga. Selain itu konsumen juga mempunyai banyak pilihan obat untuk menanggulangi gempuran beragam penyakit. Sekadar menyebut contoh ada minyak buah merah, virgin coconut oil alias minyak kelapa murni, dan sarang semut. Konsumen tak perlu pening memilih penyembuh. Sebab, masing-masing mempunyai pemanfaatan berbeda.

Riset ilimiah yang dilakukan berbagai pihak memang baru langkah awal untuk menyibak misteri sarang semut. Sehendep-sebutan sarang semut di suku Yali-mesti melewati beragam uji lain seperti uji in vivo dan uji klinis untuk membuktikan keampuhannya sebagai panasea alias obat beragam penyakit. Uji in vitro saja belum cukup lantaran, Uji in vitro belum menjamin keberhasilan in vivo. Banyak faktor seperti hormon dan mekanisme kerja tubuh lain yang berpengaruh, ujar Japaries. (Sardi Duryatmo/Peliput: Dian Adijaya, Imam Wiguna, Syalita Fawnia, & Vina Fitriani)

OBAT ALTERNATIF: SARANG SEMUT PENAKLUK PENYAKIT MAUT
Oleh: M. Ahkam Subroto

Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat. Beberapa tanaman obat asal Papua telah menyedot perhatian banyak kalangan, baik kalangan medis konvensional maupun kalangan pengobatan komplementer dan alternatif, termasuk di antaranya adalah mahkota dewa yang populer pada awal 2000, buah merah 2004 dan keben 2005. Kini herbal-herbal tersebut masih terus dibicarakan dan digunakan oleh masyarakat luas. Khasiatnya mulai pula diakui di luar negeri.

Awal 2006 kami telah memperkenalkan satu herbal lagi dari Papua yang juga mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat luas, yaitu tumbuhan sarang semut. Sarang semut memiliki banyak khasiat untuk pengobatan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan seperti mimisan, maag, asam urat dan wasir hingga penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, TBC dan jantung koroner. Selain itu, tumbuhan ini dapat meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita setelah persalinan, meningkatkan stamina dan sebagai afrodisiak (meningkatkan gairah seksual).

Mengenal Tumbuhan Sarang Semut

Sarang semut yang telah dikenal oleh masyarakat luas adalah sarang semut berupa lubang-lubang di tanah, bangunan atau daun-daun di pohon yang dibuat sendiri oleh koloni semut tertentu, bisa semut merah, rangkang, semut hitam, atau semut putih. Namun yang dimaksud di sini bukan sarang semut seperti itu, melainkan tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar yang batang bagian bawahnya menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai sarang semut jenis tertentu.

Sarang semut merupakan tumbuhan dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya menempel pada tumbuhan lain, tidak hidup secara parasit pada inangnya tetapi hanya memanfaatkannya untuk menempel. Contoh epifit lain yang lazim dijumpai hidup di pohon adalah lumut kerak, lumut, alga, tumbuhan perambat dan anggrek. Sebenarnya ada 5 genus sarang semut dari famili Rubiaceae, namun hanya genus Hydnophytum dan Myrmecodia yang paling dekat berasosiasi dengan semut. Genus sarang semut tersebut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Hydnophytum terdiri dari 45 spesies dan Myrmecodia 26 spesies. Semua spesies dari tumbuhan ini memiliki batang menggelembung yang berongga-rongga menyerupai buah yang umumnya dihuni oleh semut.

Penyebaran sarang semut mulai dari Semenanjung Malaysia hingga Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Solomon. Di Propinsi Papua, tumbuhan sarang semut dapat dijumpai terutama di daerah Pegunungan Tengah, yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Paniai. Keanekaragaman terbesar dari sarang semut ditemukan di pulau Papua dimana spesies dataran tingginya adalah lokal spesifik.

Secara ekologi, sarang semut tersebar dari hutan bakau dan pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2400 m. Sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput dan jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, namun lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian sekitar 600 m. Ia banyak ditemukan menempel pada beberapa pohon, umumnya di pohon kayu putih, cemara gunung, kaha, dan pohon beech, tetapi jarang pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh seperti Eucalyptus. Sarang semut juga tumbuh pada dataran tanpa pohon dengan nutrisi rendah dan di atas ketinggian pohon. Di habitat liarnya sarang semut dihuni oleh beragam jenis semut dan seringkali oleh tiga spesies dari genus Iridomyrmex. Identifikasi yang kami lakukan terhadap sarang semut Myrmecodia pendens menunjukkan bahwa tumbuhan ini dihuni oleh koloni semut dari jenis Ochetellus sp.

Pengetahuan Tradisional Sarang Semut

Dari literatur tercatat hanya ada 1 spesies Hydnophytum dan 1 spesies Myrmecodia yang digunakan sebagai bahan obat oleh penduduk lokal suatu daerah tertentu di Asia Tenggara, yaitu Hydnophytum formicarum Jack dan Myrmecodia tuberosa Jack. Di Indonesia, H. formicarum yang di Jawa disebut urek-urek polo bentuk pastanya digunakan untuk mengobati pembengkakan, sakit kepala dan rematik. Sedangkan air rebusannya digunakan untuk mengobati hernia dan maag. Di Filipina, air rebusannya digunakan untuk mengobati liver dan masalah pencernaan. Di Thailand, serbuknya digunakan untuk antelmintik (obat cacing), tonik jantung, penyakit tulang, penyakit kulit, penyakit paru-paru, sakit di persendian dan sebagai bahan campuran untuk obat antidiabetes. Di Malaysia, air rebusannya digunakan untuk mengobati kanker. Di Vietnam, tumbuhan ini digunakan untuk mengobati hepatitis, rematik dan diare.

Di Indonesia pasta dari spesies M. tuberosa, disebut rumah semut, digunakan untuk mengobati pembengkakan dan sakit kepala. Selain itu, spesies lain M. pendans juga digunakan secara tradisional oleh penduduk lokal tertentu di Papua untuk menyembuhkan beragam gangguan kesehatan, namun tidak jelas jenis-jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan sarang semut jenis ini. Berdasarkan pengetahuan tradisional inilah akhirnya kami sejak tahun 2002 mulai mengembangkan dan mempopulerkan sarang semut jenis ini sebagai obat beragam penyakit seperti tumor/kanker, jantung koroner, wasir, stroke, rematik, gangguan prostat, dll. Serangkaian penelitian ilmiah telah kami lakukan di LIPI untuk mengungkap khasiat sarang semut ini.

Kandungan Senyawa Aktif

Analisis kimia dari sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini terutama mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet kita karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh kita adalah sebagai antioksidan. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik. Dalam banyak kasus flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, kataraks, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor, TBC, dan encok/rematik berkaitan erat dengan kandungan flavonoidnya.

Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman rasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin dikenal digunakan untuk penyamakan kulit, namun tanin juga banyak aplikasinya di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan perdarahan), dan wasir. Kemampuan sarang semut untuk pengobatan wasir dan mimisan berkaitan erat dengan kandungan taninnya.

Selain itu, sarang semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.

Di dalam sistem metabolisme tubuh, kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls syaraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls syaraf. Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls syaraf dan kesetimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat dan penyembuhan luka. Sedangkan magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, kesetimbangan basa dan aktivitas neuromuskuler. Fungsi-fungsi mineral di atas dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari sarang semut, misalnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migraen (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, dan memulihkan gairah seksual.

Aktivitas Farmakologi Sarang Semut

Di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam, riset sarang semut dari jenis H. formicarum telah mulai dilakukan sejak 5 tahun yl, terutama yang berkaitan dengan evaluasi toksisitas, antioksidan dan antikanker. Sejauh ini telah dilaporkan bahwa ekstrak metanol, metanol:air (1:1), dan air dari H. formicarum telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis sel tumor dan kanker secara in vitro dengan aktivitas yang cukup tinggi. Salah satu mekanisme yang telah terungkap adalah induksi apoptosis yang ditunjukkan dengan adanya perubahan morfologi dan fragmentasi DNA.

Ekstrak etanol dari H. formicarum juga dilaporkan mengandung senyawa aktif inhibitor histone deacetylase (HDAC) yang memiliki aktivitas antikanker yang efektif. Inhibitor HDAC merupakan kelas senyawa aktif yang saat ini tengah diuji klinis sebagai antikanker. Inhibitor HDAC telah dibuktikan dapat menghambat pertumbuhan sel tumor, menginduksi diferensiasi dan menyebabkan kematian sel apoptotik dari sel-sel kanker payudara, paru-paru, indung telur, prostat dan usus. Diduga inhibitor HDAC menyebabkan aktivasi transkripsional dari beberapa gen yang ekspresinya menyebabkan penghambatan pertumbuhan tumor.

Ekstrak air dan kloroform dari H. formicarum telah dilaporkan pula memiliki aktivitas antioksidan yang kuat melalui uji radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan konsentrasi penghambatan (IC50) masing-masing sebesar 32,95 mg/ml dan 39,1 mg/ml. Satu senyawa murni yang telah berhasil diisolasi dari ekstrak heksana H. formicarum adalah stigmasterol yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara dan sel kanker nasofaring dengan nilai LC50 sebesar 87,7 dan 34,3 mg/ml.

Multi khasiat sarang semut jenis M. pendans diduga kuat berkaitan dengan kandungan senyawa aktifnya, terutama dari golongan flavonoid, tanin, tokoferol, multi-mineral (Ca, Na, K, P, Zn, Fe, Mg) dan polisakarida. Ekstrak etanol dari M. pendans memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan IC50 sebesar 48,6 mg/ml. Ekstrak yang sama memiliki aktivitas pula sebagai inhibitor xanthine oxidase (anti asam urat) yang setara dengan allopurinol pada konsentrasi 200 mg/ml. Uji toksisitas yang telah dilakukan terhadap ekstrak air M. pendans menunjukkan bahwa konsumsi sarang semut pada dosis 3 x 1 sendok makan (dosis yang lazim dikonsumsi) masih tergolong aman. Senyawa murni yang telah berhasil diisolasi adalah dari golongan steroid/terpenoid dan flavonoid glikosida.

Cara Pemanfaatan untuk Pengobatan Alternatif

Saat ini ada 2 bentuk produk sarang semut yang beredar di pasaran, yaitu serbuk kering dan kapsul ekstrak air. Cara pemakaian untuk serbuk sarang semut adalah sebagai berikut: (1) Tuangkan satu sendok makan penuh (sekitar 10 g) bubuk tersebut ke dalam panci yang terbuat dari stainless steel (jangan menggunakan panci aluminium, bisa bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas); (2) Masak bubuk tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas); (3) Dinginkan hasil rebusan tersebut; (4) Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap diminum.

Secara umum, anak-anak usia di bawah 10 tahun diberi minum setengah takaran dewasa dengan dosis penggunaannya adalah: a). untuk penyembuhan: minumlah air hasil rebusan tersebut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh dan setiap takaran obat hanya untuk satu kali pemakaian; b). untuk pencegahan: dapat diminum secara teratur 1-2 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar. Sedangkan untuk sediaan dalam bentuk kapsul (@500 mg), dosis pengobatan untuk setiap penyakit pada umumnya 1-2 kapsul sekali minum, 3x sehari, untuk meningkatkan ASI 2 x 1 kapsul sehari dan untuk stamina, 2 x 1 kapsul sehari.

Sebagai penutup perlu ditekankan di sini bahwa dari sekian banyak spesies sarang semut yang ada, hanya ada 3 spesies yang berkhasiat obat sesuai dengan pengetahuan tradisional penduduk lokal di Asia Tenggara, yaitu H. formicarum, M. tuberosa dan M. pendans. Karena itu, demi keamanan pemakaian disarankan agar masyarakat bersikap berhati-hati dalam memilih jenis sarang semut yang tepat untuk pengobatan.