Selasa, 16 November 2010

Indonesia di Peringkat ke-19


Di posisi 19, Indonesia masih kalah dari enam negara-negara Asia Tenggara.

Kontingen Indonesia masih belum mendapatkan medali emas di Asian Games Guangzhou, China. Hingga Rabu pagi, 17 November 2010, Merah Putih ada di posisi 19 klasemen sementara perolehan medali.

Posisi 19 ini menurun dengan sehari sebelumnya yang ada di peringkat ke-16. Tambahan satu perunggu kemarin belum mampu mengatrol bahkan untuk mempertahankan posisi di titik 16.

Hari Selasa (16/11), Indonesia hanya mampu menambah satu perunggu yang datang dari cabang wushu. Susyana Tjhan harus puas di posisi ketiga di nomor Chanquan di Nasha Stadium, Guangzhou.

Hingga Rabu pagi ini, total medali Indonesia masih sebanyak 8 keping. 7 di antaranya perunggu dan satu lagi perak. Di posisi 19, Indonesia masih kalah dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia di posisi ke-10, Filipina (11), Vietnam (13), Thailand (14), Singapura (16) dan Myanmar (18).

Tuan rumah China belum tergoyahkan di posisi teratas dengan 77 emas, 28 perak dan 28 perunggu. Korea Selatan ada di posisi kedua dengan 22 emas, 17 perak dan 27 perunggu.

Selasa, 09 November 2010

Mengapa Facebook Tidak Bangun Data Center di Indonesia?


Saat ini, dengan jumlah lebih dari 400 juta Facebookers aktif di dunia, 25 persen di antaranya mengakses melalui telepon seluler. Angka ini dua kali lebih aktif dari akses melalui komputer personal/laptop. Di sisi lain, lebih dari 100 operator telekomunikasi di 60 negara di dunia, telah mempromosikan mobile Facebook untuk layanan mereka.

Berdasarkan riset kami, Indonesia adalah negara urutan ke-3 ditinjau dari keaktifan Facebooker-nya. Saat ini, lebih dari 47 persen pengguna internet di dalam negeri mengakses situs tersebut. Jumlah Facebooker aktif di Indonesia mencapai 18,9 juta, dengan trafik menempati posisi ke-8 dunia.

Melihat potensi pasar yang demikian dahsyat, secara ekonomi, sudah seharusnya situs jejaring sosial terbesar ini mendekati pelanggan agar respon lebih cepat dirasakan. Pendekatan ini juga berarti berbagi rejeki dengan daerah-daerah lokal di mana pelanggan berada.

Pertanyaannya kemudian, dengan jumlah pelanggan sebanyak ini, mengapa Facebook tidak meletakkan data center atau kolokasi (collocation) di Indonesia? Ada apa gerangan? Ini tentu amat merugikan bagi Indonesia; yakni, hilangnya kue bisnis, dan kedua, kebutuhan bandwidth koneksi internet internasional terus meningkat.

Coba mari kita hitung bersama. Saat ini, dengan jumlah "ummat" begitu besar, Facebook dikabarkan mempunyai 60 ribu web server, dengan pengeluaran mendekati Rp 500 miliar di tahun 2010 guna biaya sewa. Jika kita anggap setiap user aktif mempunyai space yang sama, berarti tiap user mendapat alokasi biaya sewa data center sebesar Rp 1.250 per tahun. Jika demikian, jatah sewa data center untuk Facebooker Indonesia adalah sebesar Rp 23,6 miliar per tahun!

Itu baru satu situs. Belum dengan Twitter, Friendster, BlackBerry, Yahoo, Google, dll. Rumor menyebutkan Facebook meletakkan data center-nya di Singapura. Tentu, di samping situs buatan Mark Zuckerberg ini, top internet site lainnya melakukan duplikasi data di negeri jiran ini. Otomatis, ini mendorong ketertarikan semua industri global untuk collocation di sana. Maka, betapa untungnya Singapura dan betapa ruginya Indonesia.

Ada empat dugaan mengapa Singapura lebih dipilih ketimbang Indonesia untuk hunian data center. Pertama, national security-safety. Harus diakui, tingkat keamanan dan iklim investasi di negeri ini belum setinggi negara tetangga kita.

Kedua, kualitas data center di Indonesia masih tertinggal, baik dari sisi konfigurasi bangunan maupun manajemen operasi. Inilah yang sebenarnya menjadi faktor kunci.

Data Sharing Vision menunjukkan kebutuhan data center oleh industri global rata-rata tier-3. Maksudnya data center dengan segala infrastruktur pendukungnya mempunyai redundansi sebanyak (N+1), sehingga jika data center membutuhkan 2 cooling system dalam operasinya, maka data center tersebut akan mempunyai 3 cooling system. Disamping itu, tier-3 mempunyai multiple path untuk distribusi power dan cooling meski hanya satu saluran yang aktif. Ini membuat proses perawatan dapat dilakukan tanpa mengganggu operasional. Dengan ketentuan di atas, tier-3 mempunyai availability sebesar 99,96 persen atau hanya 1,6 jam waktu down yang diperbolehkan selama satu tahun.

Guna melihat seperti apa data center kelas dunia, sangat penting bagi kita untuk belajar dan melakukan studi banding langsung ke data center paling top di dunia. Itulah yang melandasi Sharing Vision melakukan workshop Visiting World Class Data Center di Singapura pada 2-3 Desember mendatang.

Ketiga, belum jelasnya konsep pemasaran negara dan strategi pemasaran industri teknologi informasi nasional. Menurut data www.datacentermap.com, tercatat ada 9 data center di Indonesia yang dikomersialkan. Konon, dari 9 data center tersebut ada yang telah mendekati tier-3, namun cara pemasarannya ke industri global belum terdengar jelas.

Ini patut disayangkan, perhitungan Sharing Vision menunjukkan pasar layanan data center di Indonesia pada tahun 2011 mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. Sebab, kian banyak perusahaan di Indonesia yang sadar pentingnya data center dan data recovery center dengan infrastruktur memadai.

Keempat, ketidakpastian regulasi. Ini bisa kita lihat dari perbandingan implementasi WiMax di Indonesia dengan keberanian pemblokiran layanan BlackBerry di Arab Saudi, misalnya. Empat faktor inilah yang membuat Facebook dkk masih memilih Singapura sebagai tempat kolokasi, meski pengguna di Indonesia jauh lebih besar.

Ironis, memang. Dengan demikian, jelas adanya pesan tulisan ini, "Mari tingkatkan pengelolaan dan kualitas data center nasional seraya meningkatkan pasar data center nasional, agar tercipta keseimbangan aliran bandwidth dalam dan luar negeri yang akan menyejahterakan Indonesia!"

Penulis, Dimitri Mahayana, adalah pendiri sekaligus chief lembaga riset telekomunikasi dan informasi berbasis di Bandung, Sharing Vision, dan Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.

Minggu, 07 November 2010

Benarkah Sarapan Telur Bikin Tubuh Langsing...???


Satu jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Aktivitas ini sering disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya. Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting.

Salah satu menu sarapan yang menyehatkan sekaligus bisa melangsingkan adalah telur. Sebuah studi menyatakan, sarapan telur setiap pagi membuat seseorang cepat kenyang, sehingga mengurangi nafsu makan hingga 18 persen. Pola seperti ini membuat seseorang lebih mudah menurunkan berat badan, seperti dikutip dari laman Times of India.

Studi sebelumnya menunjukkan, makan telur untuk sarapan bisa menjadi cara diet yang baik menurunkan kelebihan berat badan lebih 65 persen, dan merasa lebih energik ketimbang diet makan roti sebagai menu sarapan di pagi hari.

"Konsumsi telur satu atau dua butir sehari sangat baik bagi seseorang yang tengah menjalani diet rendah kalori. Tak perlu khawatir bahwa konsumsi telur akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Konsumsi satu sampai dua telur sehari tak akan memicu masalah kolesterol," ujar Mauria Luz Fernandez dari departemen ilmu gizi di University of Connecticut, AS.

Selain rendah kalori, telur kaya kandungan protein, vitamin D, vitamin B12, dan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Telur kaya akan asam amino yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Telur juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk mata.

Kandungan nutrisi dalam telur bermanfaat untuk mencegah pengapuran tulang, kanker, jantung, masalah kekebalan tubuh, dan gangguan mental.

Selasa, 02 November 2010

Rp 9 Juta untuk Robohkan Pacquiao

Petinju AS, Vanes Martirosyan, menjadi penantang pertama.



Demi mendapatkan persiapan yang maksimal, pelatih Manny Pacquiao, Freddie Roach, menawarkan 1000 dollar AS bagi sparing partner yang bisa mengalahkan Pac Man.

Roach benar-benar menginginkan Pacquiao dalam kondisi terbaik ketika menghadapi Antonio Margarito pada perebutan gelar Super Welter WBC di Stadion Cowboys, Texas, Amerika Serikat, 13 November 2010 mendatang.

Setelah sempat terserang flu, Pacquiao kini mulai pada program latih tanding. Dan Roach menginginkan petinju yang punya rekor 51 menang (38 KO), 3 kali kalah dan 2 seri ini mendapat lawan latih tanding yang kuat.

Tidak tanggung-tanggung, Roach menawarkan 1000 dolar AS atau sekitar Rp9 juta bagi calon sparring partner yang bisa mengkanvaskan Pacquiao di latih tanding.

"Ya, saya memperbarui tantangan untuk lawan latih tanding Manny untuk memastikan mereka memberikan yang terbaik agar Manny dalam kondisi terbaik ketika pertarungan datang," ucap Roach seperti dikutip Boxing Scene, Sabtu 9 Oktober 2010.

Tantangan itu diterima petinju asal AS Vanes Martirosyan, yang mengaku siap terbang ke Filipina untuk latih tanding Pacquiao dan membantu persiapan jelang lawan Margarito.

"Saya siap untuk tantangan yang diberikan Roach. Saya akan jadi lawan latih tanding pertama yang akan menjatuhkan Manny," ujar Martirosyan

Meski begitu, petinju keturunan Armenia itu mengaku tidak punya niat buruk terhadap Pacquiao. Martirosyan hanya ingin merasakan pengalaman melawan petinju terbaik saat ini.

"Saya sangat menghormati Manny dan saya banyak belajar darinya. Dia petarung hebat, tapi saya siap untuk tantangan. Itu mengapa saya selalu katakan ingin melawan yang terbaik," kilah Martirosyan.

Selain Martirosyan, calon lawan latih tanding Pacquiao adalah juara welter ringan WBA Amir Khan dari Inggris, Glen Tapia (AS) dan Michael Medina (Meksiko).

Ini bukan kali pertama Roach menawarkan uang besar untuk lawan latih tanding Pacquiao. Sebelumnya Roach juga melakukannya jelang Pacquiao melawan Oscar de la Hoya pada 2008