Sabtu, 31 Desember 2011

PSV Jelaskan Alasan Batal ke Jakarta



PSV Eindhoven memberikan konfirmasi bahwa batalnya mereka datang ke Jakarta bukan karena masalah keuangan. Mereka menyebut, batalnya mereka dikarenakan situasi persepakbolaan nasional.


Seperti diberitakan sebelumnya, PSV dijadwalkan bermain melawan Indonesia Selection pada 9 Januari 2012 dan Jakarta Selection 2012 dalam turnamen bertajuk "Jakarta Challenge". PSV rencananya bakal menghadapi Indonesia Selection dan Jakarta Selection pada turnamen tersebut. Namun, pihak promotor Saujana Media, memutuskan untuk membatalkan turnamen tersebut.

Sempat beredar kabar bahwa hal tersebut dikarenakan pihak promotor gagal memberikan bank deposit atau jaminan kepada pihak PSV. Namun, isu tersebut dibantah oleh tim asal Belanda tersebut.

Dalam e-mail balasannya kepada wartawan detikSport, Meylan Fredy Ismawan, PSV mengatakan melalui Hanneke Jaanen, dari bagian pers dan komunikasi, bahwa semuanya murni karena problem di PSSI.

"PSV sebelumnya telah setuju untuk bermain di Indonesia pada Januari mendatang, sebelum dibatalkan. Kami juga sudah setuju untuk bertanding pada dua pertandingan di tanggal 9 dan 12."

"Beberapa hari lalu, kami menerima pengumuman terkait pembatalan tur kami dari pihak promotor, karena masalah terakhir yang menyangkut Federasi Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI, red). Pembatalan ini juga berarti bahwa kami harus mencari pertandingan dan persiapan lainnya selama winter break ini."

"Jadi, pembatalan ini tidak ada kaitannya dengan bank deposit," tegas Jaanen.

Dalam keterangannya sebelum ini, Saujana Media mengatakan bahwa PSSI tak bisa memberikan kejelasan terkait siapa pemain top yang akan bermain untuk Indonesia Selection dan Jakarta Selection--menyusul masalah PSSI yang enggan memanggil para pemain di luar Liga Prima Indonesia. Padahal PSV sudah bersedia untuk membawa pemain utama mereka, sesuai dengan perjanjian pada kontrak.

Dalam e-mail yang dikirimkan kepada detikSport, Saujana menilai bahwa para pemain LPI yang ditawarkan PSSI tidak punya nilai jual. "Semuanya berantakan ketika PSSI memaksa promotor untuk memakai pemain-pemain IPL yang sama sekali tidak kita kenal untuk tim Indonesia Selection dan memakai Persija yang tidak ada Bambang Pamungkas sebagai tim Jakarta Selection. Promotor keberatan karena tidak punya nilai jual dan sponsor pun pasti akan komplain," tulis Rahmi Aries Nova dari Saujana Media.

Jumat, 30 Desember 2011

Busway Koridor XI Fasilitasi Penumpang Tunanetra


Fasilitas di halte TransJakarta Koridor XI yang rencananya akan diresmikan pada 28 Desember nanti, pada setiap halte memiliki jalur lintasan untuk penyandang tunanetra.

Hal ini terlihat di Halte Wali Kota Jakarta Timur, yang memiliki ubin pengarah dan ubin pengingat yang nantinya dapat mengarahkan penyadang tunanetra saat masuk ke halte sampai naik ke bus.



"Jalur untuk penyandang tunanetra ini, tidak terdapat di Halte Kampung Melayu karena lantainya dari lempengan besi," ujar salah seorang pengawas halte, kepada wartawan, Jumat (23/12/2011).

Jarak tempuh antarhalte di Koridor XI yang memiliki panjang 11.760 kilometer dan memiliki 15 halte ini, sekira 500 sampai 1.250 meter, dan jarak terpanjang adalah antara Halte Penggilingan ke Perumnas Klender.

Nantinya Bus TransJakarta yang ada di Koridor XI ini, akan melewati lima ruas jalan, yaitu, Jalan Bekasi Barat, Jalan Bekasi Timur, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Sentra Primer Timur, dan Jalan Pulo Gebang. Selain itu, Koridor XI juga menghubungkan Koridor X yang transit di Halte Fly Over Jatinegara ke Halte Stasiun Jatinegara 1 dan Halte Kampung Melayu yang menghubungkan Koridor VII dan V.

Pantauan okezone, Halte Wali Kota Jakarta Timur menggunakan dilengkapi kipas angin. Fasilitas yang ada di halte ini, yaitu toilet umum yang bisa dipakai untuk penyandang cacat, mushala, dan air mancur di tengah halte.

Inilah 15 halte yang terdapat di Koridor XI:

Pulo Gebang, Wali Kota Jakarta Timur, Penggilingan, Perumnas Klender, Fly Over Raden Inten, Buaran, Kampung Sumur, Fly Over Klender, Stasiun Klender, Cipinang, Imigrasi Jakarta Timur, Pasar Enjo, Fly Over Jatinegara, Stasiun Jatinegara 2, Jatinegara RS Primer, dan Kampung Melayu.



Bus TransJakarta Koridor XI Resmi Beroperasi



Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, meresmikan jalur bus TransJakarta Koridor XI, jurusan Kampung Melayu-Pulo Gebang, hari ini, Rabu (28/12/2011).

Sebanyak 21 bus gandeng dan 15 halte telah disiapkan untuk melayani rute tersebut, dengan target diperkirakan sekira 40.000 penumpang setiap harinya.



Meski resmi beroperasi, seperti dikutip beritajakarta.com, masih banyak halte yang belum rampung pembangunannya. Terlihat para pekerja yang masih sibuk bekerja. Bahkan, pekerja masih melakukan pemangkasan pohon yang dilakukan di kawasan Jl Raya Bekasi dan Jl I Gusti Ngurah Rai, yang dianggap mengganggu jalur bus.

Sedangkan pemasangan separator terlihat di sekitar Halte Perumnas Klender dan lain sebagainya. Petugas juga terlihat masih memasang sejumlah lampu di Halte Flyover Jatinegara.

Padahal sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengatakan, koridor XI akan rampung sesuai jadwal dan siap dioperasikan sebelum Januari 2012, atau hari ini Rabu 28 Desember 2012 siap diresmikan.

Jumat, 23 Desember 2011

Koridor 11 Segera Beroperasi




















Evakuasi Pesawat Tergelincir

Sejumlah petugas dengan menggunakan alat berat melakukan proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 230 PK CKN jurusan Jakarta- Yogyakarta yang tergelincir di landasan Bandara Adisucipto Yogyakarta, Jumat (23/12). Evakuasi pesawat Sriwijawa Air dilakukan untuk mempermudah penyelidikan pesawat serta mensterilkan landasan untuk penerbangan dan pendaratan pesawat di Bandara AdiSucipto. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A)


Berikut ini foto2 ketika berlangsungnya evakuasi pesawat yang tergelincir tersebut :






Senin, 05 Desember 2011

Monyet Nakal di Ubud Gerayangi Gadis Wisatawan asal TAIWAN



Charmian Chen, mahasiswi asal Taiwan, tidak pernah menyangka bahwa insiden memalukan saat dua ekor monyet ekor panjang membuat atasan bikininya melorot justru membuat dia jadi tenar di dunia maya. Chen, yang kebetulan seorang model, mengunjungi kawasan Sacred Monkey Forest di Ubud, Bali, bulan lalu saat dua primata yang "kurang ajar" itu "menggerayangi" dia dan membuat atasan pakaiannya melorot.




Mahasiswi berusia 22 tahun itu sedang berlibur dan tengah memberi makan monyet-monyet ketika peristiwa tersebut terjadi. Dua monyet itu rupanya melihat ada biji jagung yang jatuh mengenai bagian atas tubuh Chen. Primata tersebut menginginkan biji jagung itu.



Meskipun Chen berusaha keras mengusir para monyet itu, salah seekor berhasil menarik bikini model itu hingga melorot. Chen pun jadi malu dan berusaha untuk menutupi dirinya sebaik mungkin dengan menggunakan tangannya.

Peristiwa liburan yang membuatnya malu dan terasa konyol itu justru telah membuat Chen jadi bintang tenar di internet. Foto-foto kejadian itu menjadi berita utama di Taiwan, sejumlah stasiun televisi meminta dia untuk tampil dan berbicara tentang kejadian tersebut. Foto-foto tersebut juga telah menyebar ke seluruh dunia, muncul di situs blog, forum, serta media di AS, Inggris, dan Eropa, demikian antara lain menurut Daily Mail dan The Sun, Selasa (29/11/2011).



Chen bilang, "Saya sedang berlibur dan pada awalnya foto-foto itu lucu saja. Namun, ketika saya kembali ke Taiwan, semua orang mencoba menambahkan saya sebagai teman mereka di Facebook. Saya berpikir, ini agak aneh."



Ia melanjutkan, "Kemudian salah satu dari mereka bilang, mereka sudah melihat foto-foto (saya) itu dan saya benar-benar terkejut. Hal berikutnya yang saya tahu adalah saya mendapat telepon dari stasiun televisi. Saya sedang berlibur di Bali, jadi saya tidak keberatan. Tapi, kembali di Taiwan, saya masih ingin belajar, jadi saya tidak ingin menjadi terkenal hanya karena payudara saya. Tapi sesungguhnya itu menyenangkan, orang mendatangi saya dan bilang 'you're the monkey girl' dan hal itu membuat saya tertawa."



Chen mengatakan, monyet-monyet itu, selain lapar, juga tertarik pada bikini-bikini yang dipakai banyak pengunjung. Dia menambahkan, "Saya pikir, ketika monyet-monyet itu menarik pakaian saya, itu karena ada jagung. Namun, staf taman itu mengatakan, pengunjung yang berbikini cerah memang menarik perhatian para monyet. Saya pikir, warna-warna cerah itu mereka kira mungkin buah. Saya tidak tahu tentang hal itu (sebelumnya), tapi sangat aneh ketika itu."

Soal Jatah di Liga Champions Asia, Sikap PSSI Dipertanyakan Persipura



Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, mempertanyakan penyataan Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi soal timnya tak bisa ikut Liga Champion Asia (LCA) 2012.


"Apa alasan pernyataan Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukandar yang mengatakan klub sepak bola Persipura Jayapura tak bisa mengikuti LCA karena tidak bermain di kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI), jangan ancam kami terus," katanya di Jayapur, Ahad (27/11).
Ia mengatakan, tim berjuluk mutiara hitam itu bisa tampil di Liga Champion Asia (LCA) tahun ini, karena prestasinya juara Liga Super Musim lalu, jadi pihak PSSI kini, jangan mengancam klub asal Jayapura itu tidak bisa tampil di LCA nanti.
Benhur Tommy Mano yang juga Wali Kota Jayapura menambahkan, PSSI jangan hanya mengancam. Seharusnya, jika memang PSSI punya niat baik, maka sepatutnya memanggil pengurus Persipura untuk membicarakan segala sesuatunya dengan baik.
"PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia harusnya membina, bukan mengancam seperti itu. Seharusnya kami diundang untuk bicara secara baik-baik, bukan main ancam seperti itu," ketusnya.
Menurut dia, Persipura memutuskan mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang dikelola PT. Liga Indonesia bukan tanpa alasan.
Beberapa waktu lalu manajemen Persipura telah mengirim surat kepada PSSI bahwa siap ikut LPI dengan beberapa syarat, namun surat tersebut hingga kini belum dijawab PSSI.
"Kami memutuskan tak ikut LPI ada alasannya, itu sudah kami sampaikan secara resmi, tapi tak ditanggapi PSSI. Jadi mestinya PSSI jangan mengancam kami dengan mengatakan tak akan ikut LCA . Persipura bermain di level Asia bukan karena PSSI, namun karena prestasi Persipura. Ingat itu. Mestinya PSSI yang akan dihukum AFC, karena tak mengikutsertakan Persipura," bebernya.
Selain itu menurut Benhur Tomi Mano, jadwal kompetisi LPI yang dikeluarkan PSSI, juga sangat tak masuk akal. Dimana satu tim bisa bermain sebanyak dua kali dalam rentan waktu tiga hari. "Ini membuat pemain rawan cedera. Belum lagi pembengkakan biaya karena jumlah peserta bertambah," paparnya