Jumat, 07 Desember 2012

Mari Merenungkan Kisah Ini... ******

> Terima kasih, Allah! > > Seseorang > bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan > seorang > malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga. > Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para > malaikat. > Malaikat yang mengantarku berhenti di depan > ruang kerja pertama dan berkata," > Ini adalah Seksi Penerimaan. > Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, > diterima". > Aku > melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat > ini begitu > sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah > seluruh > permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di > seluruh dunia. > Kemudian,.... > aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang > panjang. > lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. > Malaikat-ku berkata, > "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. > Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses > dan dikirim ke manusia-manusia yang masih > hidup yang memintanya". > Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. > Ada banyak malaikat > yang bekerja begitu keras karena ada begitu > banyaknya permohonan yang > dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. > Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada > ujung terjauh koridor > panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu > ruang kerja yang sangat kecil. > > Yang sangat mengejutkan aku, > > hanya ada satu malaikat yang duduk > disana, hampir tidak melakukan apapun. > "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku > pelan. > Dia tampak malu. > "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan > disini?", tanyaku. > Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " > Setelah manusia menerima rahmat > yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang > mengirimkan pernyataan terima kasih". > "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat > Tuhan?", tanyaku. > "Sederhana sekali", jawab Malaikat. > "Cukup berkata, > 'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, > Terima kasih, Tuhan' ". > "Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?", tanyaku. > Malaikat-ku menjawab, > "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, > Pakaian yang menutup tubuhmu, > atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, > Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. > "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, > dan uang-uang receh, > maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. > "Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,engkau > adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan > itu. > Juga.... > "Jika > engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan > daripada kesakitan > ...engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang > di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari > ini. > "Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam > perang, kesepian dalam > penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan > yang amat sangat .... > Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". > "Jika,........engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan > religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, > penyiksaan, > atau > kematian ...M a k a,.... engkau lebih dirahmati daripada 3 > milyar orang > didunia. "Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada > dalam > ikatan pernikahan ...Maka,.....engkau termasuk orang yang > sangat jarang."Jika engkau dapat menegakkan kepala dan > tersenyum, > maka,.....engkau > bukanlah seperti orang kebanyakan,engkau unik dibandingkan > emua mereka > yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. > "Jika,...engkau dapat > membaca pesan ini, > maka engkau menerima rahmat ganda yaitu > bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa > engkau > orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa,engkau lebih > dirahmati > daripada > lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat > membaca sama > sekali".Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah > Allah > anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan > pesan ini ke > semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa > dirahmatiNya kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar